Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bonatua Silalahi Gugat UU Pemilu ke MK, Minta Autentifikasi Ijazah Diwajibkan
Advertisement . Scroll to see content

Studi: Balita Bisa Jadi Pembawa Covid-19 Tingkat Tinggi daripada Orang Dewasa

Jumat, 31 Juli 2020 - 07:15:00 WIB
Studi: Balita Bisa Jadi Pembawa Covid-19 Tingkat Tinggi daripada Orang Dewasa
Ilustrasi balita. (Foto: Pixabay)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON DC, iNews.id – Anak-anak di bawah usia lima tahun (balita) memiliki materi genetik virus corona dengan tingkat 10 hingga 100 kali lebih tinggi dalam hidung mereka dibandingkan dengan anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa. Sebuah penelitian yang dirilis dalam jurnal kesehatan anak JAMA Pediatrics di AS mengungkapkan temuan itu, Kamis (31/7/2020).

Para peneliti menyimpulkan, anak-anak balita mungkin menjadi pendorong penting penularan Covid-19 dalam masyarakat. Saran dalam penelitian tersebut tentunya bertentangan dengan narasi yang berlaku saat ini.

Hasil studi itu muncul ketika Presiden AS Donald Trump mendorong keras agar sekolah-sekolah dan tempat penitipan anak beroperasi kembali untuk memulai kebangkitan ekonomi negeri Paman Sam akibat wabah Covid-19.

Antara 23 Maret dan 27 April lalu, para peneliti melakukan tes usap hidung (swab) pada 145 pasien di Kota Chicago dengan penyakit ringan sampai sedang dalam satu minggu setelah munculnya gejala awal. Para pasien itu kemudian dibagi ke dalam tiga kelompok. Perinciannya, 46 anak berusia lebih muda dari lima tahun; 51 anak berusia lima hingga 17 tahun, dan; 48 orang dewasa berusia 18 hingga 65 tahun.

Tim yang dipimpin oleh Dr Taylor Heald-Sargent dari Rumah Sakit Anak Ann & Robert H Lurie itu lalu menemukan bahwa SARS-CoV-2 atau Covid-19 di saluran pernapasan atas anak-anak balita 10 kali lipat hingga 100 kali lebih besar dibandingkan kelompok yang lebih tua.

Para peneliti menambahkan, riset laboratorium baru-baru ini menunjukkan bahwa semakin banyak materi genetik virus hadir, semakin banyak pula virus yang dapat menular. Sebelumnya, juga telah ditunjukkan bahwa anak-anak dengan viral load yang tinggi dari virus syncytial respirasi (RSV) lebih mungkin untuk menyebarkan penyakit.

“Dengan begitu, anak-anak muda berpotensi menjadi pendorong penting penyebaran SARS-CoV-2 dalam populasi umum,” demikian catatan para peneliti seperti dikutip AFP, Jumat (31/7/2020).

“Kebiasaan perilaku anak-anak dan tempat tinggal dekat di sekolah dan tempat penitipan anak meningkatkan kekhawatiran untuk amplifikasi SARS-CoV-2 dalam populasi ini karena pembatasan kesehatan masyarakat dikurangi,” kata mereka menyimpulkan.

Temuan baru ini bertentangan dengan pandangan saat ini di antara otoritas kesehatan bahwa anak-anak muda, yang telah mapan, jauh lebih kecil kemungkinannya jatuh sakit karena virus corona. Hasil studi ini juga membantah asumsi bahwa anak-anak muda tidak menyebarkannya ke orang lain.

Akan tetapi, sampai sejauh ini masih sedikit penelitian yang mengupas tentang topik semacam ini.

Satu penelitian baru-baru ini di Korea Selatan menemukan bahwa anak-anak berusia 10 hingga 19 tahun menularkan Covid-19 dalam rumah tangga sebanyak orang dewasa. Akan tetapi, anak-anak di bawah sembilan tahun justru menularkan virus pada tingkat yang lebih rendah.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut