Studi Ini Klaim Covid Varian B117 Tidak Separah yang Ditakutkan
LONDON, iNews.id – Sebuah studi terbaru menguak temuan lain soal Covid varian B117 yang sangat menular. Menurut riset tersebut, galur virus itu tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah pada pasien yang dirawat di rumah sakit.
B117 adalah varian baru Covid-19 yang diidentifikasi pertama kali di Inggris, akhir tahun lalu. Varian tersebut kini menjadi galur yang paling umum dalam kasus-kasus infeksi di Amerika Serikat.
Studi kali ini diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet Infectious Diseases pada Senin (12/4/2021) itu. Riset tersebut menganalisis sekelompok 496 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit Inggris pada November dan Desember tahun lalu.
Peneliti membandingkan hasil analisis pada pasien yang terinfeksi B117 atau varian-varian lainnya. Hasilnya, mereka tidak menemukan perbedaan risiko penyakit parah, kematian, ataupun hasil klinis lainnya pada pasien dengan B117 dan varian-varian lainnya.
“Data kami, dalam konteks dan keterbatasan studi dunia nyata, memberikan kepastian awal bahwa tingkat keparahan pada pasien yang dirawat di rumah sakit dengan B117 tidak jauh berbeda dengan keparahan pada mereka yang mengidap varian lainnya,” ungkap para peneliti dalam studi tersebut, dikutip kembali Reuters, Selasa (13/4/2021).
Sebuah studi terpisah yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet Public Health menemukan bahwa vaksin corona yang ada sekarang kemungkinan besar efektif melawan varian B117.
Menurut ilmuwan Inggris, varian Inggris itu sekitar 40 hingga 70 persen lebih dapat ditularkan daripada varian-varian dominan sebelumnya. Berbagai hasil studi sejauh ini pun mengonfirmasi temuan bahwa B117 memang lebih mudah menular.
Sementara, hasil penelitian lainnya menyebutkan, Covid galur Inggris itu 30 hingga 100 persen lebih mematikan daripada varian dominan sebelumnya.
Dalam studi di Inggris, yang diterbitkan di British Medical Journal pada Rabu (10/3/2021), infeksi dengan varian baru menyebabkan 227 kematian dalam sampel dari 54.906 pasien Covid-19. Sebagai pembandingnya, terdapat 141 kematian di antara sejumlah pasien yang sama yang terinfeksi dengan varian lain.
Editor: Ahmad Islamy Jamil