Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bonatua Silalahi Gugat UU Pemilu ke MK, Minta Autentifikasi Ijazah Diwajibkan
Advertisement . Scroll to see content

Studi: Musim Panas 2023 Paling Membakar dalam 2.000 Tahun Terakhir

Rabu, 15 Mei 2024 - 03:00:00 WIB
Studi: Musim Panas 2023 Paling Membakar dalam 2.000 Tahun Terakhir
Suhu yang meningkat sepanjang musim panas 2023 turut berpengaruh terhadap pelelehan es di Arktik (ilustrasi). (Foto: Ist.)
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.idMusim panas tahun lalu bukan hanya yang paling membakar yang pernah tercatat. Hasil penelitian terbaru menunjukkan, musim panas 2023 juga yang terpanas dalam 2.000 tahun terakhir.

Sepanjang musim panas tahun lalu, kebakaran hutan melanda wilayah Mediterania. Sementara jalan-jalan di Texas, AS, rusak dan retak-retak karena terpanggang suhu tinggi. Begitu pula di China, gelombang panas membebani jaringan listrik negara itu.

Para ilmuwan Eropa tahun lalu menetapkan bahwa periode Juni hingga Agustus adalah periode terpanas sejak 1940. Catatan tersebut sekaligus menjadi tanda yang jelas bahwa perubahan iklim telah memicu kondisi ekstrem baru.

Akan tetapi, lebih jauh lagi dari itu, panas musim panas 2023 di Belahan Bumi Utara ternyata juga melampaui rekor dalam jangka waktu yang jauh lebih lama. Hal itu terungkap lewat temuan sebuah studi di jurnal Nature pada Selasa (14/5/2024).

“Jika Anda melihat sejarah yang panjang, Anda dapat melihat betapa dramatisnya pemanasan global saat ini,” kata salah satu penulis dalam studi itu, Jan Esper, seorang ilmuwan iklim di Universitas Johannes Gutenberg di Jerman.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut