"Mencerminkan pengkhianatan atas perjuangan Palestina serta pelanggaran terhadap inisiatif perdamaian Arab," ujarnya, mengacu pada inisiatif Liga Arab yang mengamanatkan normalisasi hubungan dengan Israel baru bisa diwujudkan setelah status Palestina dipastikan.
Kecaman juga datang dari Jalur Gaza. Juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan, normalisasi hubungan antara Sudan dan Israel merupakan dosa politik yang merugikan bangsa dan perjuangan Palestina.
Hal senada disampaikan faksi perlawanan Gaza lainnya, Jihad Islam. Mereka menyebut Sudan berlari menuju Israel dan membayar sejumlah besar uang demi mendapat kepuasan AS dengan mengorbankan pengungsi serta warga Sudan yang miskin.
Diketahui, Sudan harus membayar 335 juta dolar AS atau sekitar Rp4,9 triliun kepada AS sehingga negara itu dihapus dari daftar negara sponsor terorisme.
Editor : Anton Suhartono