Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Moskow: Negara Barat Mulai Sadar Tak Bisa Kalahkan Rusia di Ukraina
Advertisement . Scroll to see content

Taiwan Siap Perang jika Diserang China, Menlu: Kami Akan Berjuang sampai Penghabisan

Rabu, 07 April 2021 - 14:33:00 WIB
Taiwan Siap Perang jika Diserang China, Menlu: Kami Akan Berjuang sampai Penghabisan
Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

TAIPEI, iNews.idTaiwan menyatakan bakal berjuang sampai titik darah penghabisan untuk mempertahahkan kedaulatan, jika sewaktu-waktu China menyerang negara pulau itu. Pernyataan itu muncul di tengah meningkatnya tekanan militer China, termasuk latihan kapal induk negara komunis itu di dekat Taiwan, baru-baru ini.

Taiwan mengeluhkan aktivitas militer Beijing yang terjadi secara berulang kali dalam beberapa bulan terakhir. Hampir setiap hari Angkatan Udara China menerobos zona identifikasi pertahanan udara Taiwan. 

Pada Senin (5/4/2021) lalu, China menyatakan, rombongan kapal induknya sedang berlatih di dekat pulau itu. Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu mengatakan, berdasarkan pengamatan Amerika Serikat terkait situasi di kawasan Laut China Selatan (LCS), ada bahaya kemungkinan China melancarakan serangan terhadap Taiwan.

“Kami siap sedia membela diri sendiri tanpa keraguan, dan kami akan berperang jika kami perlu berperang. Jika kami perlu mempertahankan diri hingga penghabisan, kami akan mempertahankan diri hingga hari terakhir,” ujar Menlu Wu kepada wartawan, Rabu (7/4/2021), dikutip Reuters.

China selalu mengklaim Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri dari Tiongkok. Beijing juga bersumpah untuk “mempersatukan kembali” Taiwan di bawah “Satu China”, bahkan dengan kekerasan bila perlu.

Sementara AS, selaku pendukung dan pemasok senjata internasional terpenting bagi Taiwan, telah mendorong Taipei untuk memodernisasi militernya. Dengan begitu, negara kecil itu akan sulit untuk diserang China.

Wu mengatakan, Taiwan memang bertekad untuk meningkatkan kemampuan militernya dan menyediakan anggaran belanja yang lebih banyak untuk bidang pertahanan.

“Pertahanan Taiwan adalah tanggung jawab kami. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan kemampuan pertahanan kami,” ujarnya.

Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan bakal menggelar fase pertama latihan perang selama delapan hari pada bulan ini. Latihan militer tersebut akan dibantu dengan teknologi komputer. 

Sementara, untuk fase kedua, termasuk latihan tembak langsung, akan dilangsungkan pada Juli. “Semua latihan itu dirancang berdasarkan ancaman musuh terberat, yang menyimulasikan semua kemungkinan skenario invasi musuh di Taiwan,” kata petinggi militer Taiwan, Mayor Jenderal Liu Yu Ping. 

Fase kedua latihan perang Taiwan bakal melibatkan mobilisasi sekitar 8.000 anggota pasukan cadangan. Mereka akan mengikuti latihan tembak-menembak dan antipendaratan. Bahkan, para personel di rumah sakit juga mengikuti latihan untuk menangani kemungkinan masuknya para korban perang dalam jumlah besar.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut