GAZA, iNews.id – Warga Palestina mengaku tidak merasakan kegembiraan pada Natal tahun ini. Itu lantaran Israel terus saja mengebom Gaza pada Senin (25/12/2023).
Alarabiyah melansir, perayaan Natal secara efektif dibatalkan di Kota Betlehem di Tepi Barat yang diduduki zionis. Oleh kaum Nasrani, kota itu dihormati sebagai tempat kelahiran Yesus Kristus. Hanya sedikit jemaat atau wisatawan yang berada di jalan-jalan Betlehem yang biasanya padat.
Hamas Pulangkan Jasad Perwira Israel Letnan Hadar Goldin setelah 11 Tahun Disandera
Di Jalur Gaza yang terkepung, Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan pada Senin pagi bahwa serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 18 orang di Kota Khan Younis. Kota yang berada di bagian selatan Jalur Gaza itu menjadi pusat pertempuran baru-baru ini.
Di sebuah rumah sakit di Khan Younis, Fadi Sayegh mengatakan, dia tidak akan merayakan Natal tahun ini. Padahal, keluarganya telah menerima izin melakukan perjalanan ke Betlehem untuk merayakannya.
Hamas Bunuh 48 Tentara Israel dan Hancurkan Puluhan Peralatan Militer Zionis di Gaza
“Tidak ada kebahagiaan. Tidak ada pohon Natal, tidak ada dekorasi, tidak ada makan malam keluarga, tidak ada perayaan,” ujarnya saat menjalani cuci darah. “Saya berdoa agar perang ini segera berakhir,” kata Sayegh.
Suster Nabila Salah dari Gereja Suci Katolik di Gaza membagikan cerita yang bernada suram. “Semua perayaan Natal telah dibatalkan,” katanya kepada AFP.
Israel Serang Kamp Pengungsi Maghazi di Gaza Tengah, 70 Orang Tewas
“Bagaimana kami merayakannya ketika kami... mendengar suara tank dan bombardir, bukannya bunyi lonceng?” ucapnya.
Untuk diketahui, Gereja Suci Katolik di Gaza sebelumnya menjadi lokasi tewasnya dua wanita Kristen karena dibunuh oleh penembak jitu Israel, awal bulan ini.
103 Jurnalis Gugur di Gaza akibat Serangan Israel sejak 7 Oktober
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku