MOSKOW, iNews.id – Rusia membela keputusannya untuk tetap mengundang delegasi Hamas ke Moskow. Kritik keras Israel pun tak digubris oleh negeri beruang merah.
Juru Bicara Kremlin (Istana Kepresidenan Rusia), Dmitry Peskov mengatakan, Moskow perlu mengundang Hamas demi menjaga kontak dengan semua pihak dalam konflik Israel-Palestina. Menurut dia, delegasi Hamas sudah bertemu dengan perwakilan Kementerian Luar Negeri Rusia, namun tidak berjumpa Presiden Vladimir Putin ataupun pejabat Kremlin.
270 Warga India Terlibat Penipuan Online, Lari dari Thailand ke Myanmar Lalu Dipulangkan
“Kami menganggap perlu untuk melanjutkan kontak kami dengan semua pihak dan tentu saja kami akan melanjutkan dialog kami dengan Israel,” kata Peskov kepada wartawan, seperti dikutip Reuters, Jumat (27/10/2023).
Rusia memiliki hubungan dengan semua pemain kunci di Timur Tengah, termasuk Israel, Iran, Suriah, Hamas, dan Otoritas Palestina yang didukung Barat dan menjalankan pemerintahan sendiri secara terbatas di bawah pendudukan militer Israel di Tepi Barat. Moskow berulang kali menyalahkan krisis di Palestina sebagai akibat kegagalan diplomasi AS.
Rusia dan China Veto Resolusi AS di DK PBB soal Konflik Israel-Palestina, Hamas Senang
Sementara Israel telah berjanji untuk memusnahkan Hamas sebagai pembalasan atas serangan yang dilancarkan oleh para pejuang dari Gaza itu pada 7 Oktober lalu. Serangan tersebut menewaskan 1.400 orang Israel di wilayah yang diduduki zionis.
Tel Aviv pun menggambarkan keputusan Rusia mengundang Hamas sebagai tindakan yang “menyedihkan” dan mendesak Moskow untuk mengusir para delegasi tersebut.
Rusia Persilakan Barat Jatuhkan Lebih Banyak Lagi Sanksi: Kami Tak Takut dan Sudah Beradaptasi
Kedutaan Besar Rusia di Israel mengeluarkan pernyataan yang menegaskan kembali seruan Moskow untuk segera melakukan gencatan senjata dan pembebasan semua sandera yang ditahan oleh Hamas. Misi diplomatik Rusia itu juga mendesak pengiriman bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Gaza—yang selama hampir tiga minggu ini dibombardir Israel secara besar-besaran.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku