Tak Ingin Penyiksaannya Dibesar-besarkan, Greta Thunberg: Fokus pada Gaza!

STOCKHOLM, iNews.id - Aktivis muda asal Swedia, Greta Thunberg, memilih tidak menjadikan dirinya pusat perhatian setelah mengalami penyiksaan oleh pasukan Israel. Perempuan 22 tahun itu menegaskan, penyiksaan yang dialaminya tidak sebanding dengan penderitaan warga Gaza yang setiap hari hidup di bawah bom dan blokade.
Thunberg merupakan salah satu dari 470 lebih aktivis internasional peserta misi Global Sumud Flotilla (GSF) yang ditangkap Israel saat berlayar menuju Gaza pekan lalu. Dia bersama aktivis dari 50 negara lebih ditahan dan dianiaya.
Dalam konferensi pers di Stockholm, Thunberg menolak menjelaskan detail penyiksaan yang dialaminya.
“Secara pribadi, saya tidak ingin menceritakan apa yang saya alami karena saya tidak ingin menjadi berita utama ‘Greta disiksa’. Karena bukan itu cerita di sini,” katanya seperti dikutip Reuters.
“Yang penting adalah penderitaan warga Gaza, bukan saya,” katanya, melanjutkan.
Namun, kesaksian dari sesama aktivis mengungkapkan kebrutalan pasukan Israel. Aktivis asal Turki, Ersin Celik, mengatakan Thunberg dijambak, dipukuli, dan dipaksa mencium bendera Israel.
Saksi lain, jurnalis Italia Lorenzo D’Agostino, menyebut tentara Israel bahkan menyelimuti Greta dengan bendera Israel kemudian mengaraknya seperti trofi di hadapan tahanan lain.