Tak Prioritaskan Lansia, Program Vaksinasi Covid Indonesia Disorot Media Asing
LONDON, iNews.id – Kebijakan pemerintah Indonesia untuk mengecualikan kaum lansia (orang berusia 60 tahun ke atas) pada fase pertama program vaksinasi Covid-19 gratis mendapat sorotan media asing. Salah satunya datang dari The Conversation, laman internasional yang memuat analisis para peneliti, ilmuwan, dan akademisi.
Menurut analisis media itu, metode yang digunakan Pemerintah RI dapat menghambat dampak vaksin dalam menurunkan angka kematian akibat virus corona. Mulai 13 Januari lalu, pemerintah memprioritaskan vaksinasi tahap awal untuk tenaga kesehatan, PNS, dan warga usia 18-59 tahun.
Namun, vaksin CoronaVac yang dipasok perusahaan asal China, Sinovac, itu tidak akan digunakan untuk memvaksinasi lansia berusia 60 tahun ke atas.
“Mengingat tingginya angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia, tertinggi di Asia Tenggara, yang didominasi oleh mereka yang berusia 60 tahun ke atas (45 persen dari total kematian yang dikonfirmasi akibat Covid-19), kebijakan ini jelas bermasalah,” ungkap para peneliti yang juga anggota Unit Kesehatan Perhimpunan Pelajar Indonesia Inggris (PPI UK), dikutip kembali Reuters, Selasa (2/2/2021).
Tak hanya itu, kata mereka, kebijakan tersebut juga tidak sejalan dengan petunjuk teknis (juknis) mengenai prioritas penerima vaksin corona yang dikeluarkan pemerintah pada 4 Januari 2021. Padahal, panduan itu juga memasukkan rekomendasi teknis dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Dalam rekomendasinya, WHO meminta negara memprioritaskan tenaga kesehatan pada tahap pertama vaksinasi dan kemudian pegawai negeri serta mereka yang berusia 60 tahun ke atas pada fase kedua (diperkirakan berlangsung Januari-April 2021).
Pemerintah Indonesia berpendapat, memvaksinasi warga usia produktif–yang lebih banyak bergerak daripada lansia–akan melindungi mereka yang tinggal di rumah, termasuk lansia. Hal ini, menurut pemerintah, akan memberikan perlindungan tidak langsung antarkelompok umur.
Pemerintah juga mengklaim sampai hari ini belum ada data keamanan vaksin CoronaVac untuk lansia. Apalagi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) selama ini hanya mengesahkan vaksin CoronaVac untuk warga usia 18-59 tahun.
“Kami jelaskan, mengapa klaim ini dipertanyakan,” kata peneliti.