Tak Prioritaskan Lansia, Program Vaksinasi Covid Indonesia Disorot Media Asing
Pada September 2020, Sinovac merilis hasil awal uji klinis fase 1 dan 2 mereka di China untuk orang sehat berusia 60 tahun ke atas. Saat ini, vaksin yang sama sedang diujicobakan dalam uji klinis fase 3 di Bandung, Jawa Barat.
Hasil pendahuluan menunjukkan, vaksin CoronaVac memberikan imunogenisitas (kemampuan memicu imunitas) yang baik terhadap virus penyebab Covid-19. Vaksin tersebut dianggap aman digunakan untuk orang sehat berusia 60 tahun ke atas. Tidak ada efek samping yang serius terkait dengan vaksin pada sukarelawan uji klinis.
Turki, negara yang menjadi salah satu lokasi uji klinis fase 3 Sinovac, telah memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk CoronaVac. Pemerintah setempat pun menyasar para tenaga kesehatan dan warga berusia di atas 65 tahun sebagai penerima dosis pada fase awal peluncuran vaksin. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan—yang kini berusia 66 tahun—adalah penerima pertama vaksin CoronaVac.
“Bukti empiris mengenai keamanan dan kemanjuran vaksin CoronaVac dari uji coba yang melibatkan lansia di Brasil juga telah beredar. Sayangnya, data (dari China dan Brasil) tidak dipertimbangkan dalam evaluasi BPOM,” kata tim peneliti.
Berdasarkan hasil uji klinis dari berbagai vaksin Covid-19 yang telah dirilis, vaksin yang ada saat ini terbukti dapat menurunkan risiko gejala Covid-19 dengan tingkat khasiat yang bervariasi. Namun, uji coba ini belum menjawab dengan tepat seberapa efektif vaksin ini dalam mengurangi risiko penularan atau infeksi.
Protokol uji klinis CoronaVac fase 3 di Brasil, misalnya, menyatakan bahwa titik akhir utamanya adalah: (1) kemanjuran dalam mengurangi risiko gejala COVID-19 yang bergejala; dan (2) keamanan vaksin pada orang dewasa (usia 18-59 tahun) dan lansia (usia 60 tahun ke atas).
Baru-baru ini, hasil pendahuluan dari uji klinis fase 3 di Brasil menunjukkan kemanjuran 50,39 persen dalam menurunkan angka kejadian gejala Covid-19 (pada tingkat kepercayaan 95 persen: 35,26-61,98 persen). Tidak ada bukti yang dapat dipercaya dari uji coba tentang kemanjuran melawan penularan virus.
Dengan kata lain, data tentang keamanan dan kemanjuran vaksin CoronaVac untuk mereka yang berusia 60 tahun ke atas sebenarnya sudah tersedia, dan bisa dievaluasi lebih lanjut oleh BPOM.
Peneliti utama Tim Riset Uji Klinis Vaksin CoronaVac dari Universitas Padjadjaran Bandung, Profesor Kusnandi Rusmil menyatakan, data mengenai keamanan vaksin pada lansia dapat diperoleh dari uji klinis di negara lain. BPOM berhak dan berkewajiban meminta data tersebut untuk dilakukan pengkajian lebih lanjut agar rekomendasi penggunaan vaksin CoronaVac di Indonesia dapat segera diperluas kepada lansia.