Takut Dipersekusi Azerbaijan, 120.000 Etnis Armenia Tinggalkan Nagorno-Karabakh
BAKU, iNews.id - Sebanyak 120.000 etnis Armenia di Nagorno-Karabakh akan meninggalkan wilayah tersebut menuju Armenia. Mereka takut menjadi korban persekusi pasukan Azerbaijan.
Melansir dari Reuters, Minggu (24/9/2023), etnis Armenia itu tidak ingin tinggal sebagai bagian dari Azerbaijan.
"Rakyat kami tidak ingin tinggal sebagai bagian dari Azerbaijan. 99,99 persen lebih suka meninggalkan tanah historis kami," kata salah satu tokoh etnis Armenia, David Babayan.
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan memastikan negaranya akan menerima belasan ribu pengungsi itu. Karabakh merupakan wilayah yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan.
"Pengusiran dari tanah air mereka sebagai satu-satunya jalan keluar," kata Pashinyan.
Nagorno-Karabakh, dikenal sebagai Artsakh oleh orang Armenia, terletak di wilayah yang selama berabad-abad berada di bawah kekuasaan Persia, Turki, Rusia, Ottoman, dan Soviet.
Perang terkait lokasi konflik itu terjadi pada 1988 hingga 1994. Perang itu menewaskan 30.000 orang.
Pada tahun 2020, setelah beberapa dekade bentrokan, Azerbaijan, dengan dukungan Turki, memenangkan Perang Karabakh Kedua selama 44 hari.
Perang itu berakhir dengan perjanjian perdamaian yang dimediasi Rusia.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq