Tantang Trump, Iran Akan Bangun Fasilitas Nuklir Lebih Besar
Isyarat Perundingan Baru
Menariknya, pernyataan keras Pezeshkian disampaikan setelah juru bicara pemerintah Iran, Fatemeh Mohajerani, mengungkapkan Teheran telah menerima pesan diplomatik dari AS untuk melanjutkan kembali perundingan terkait program nuklir.
“Kementerian Luar Negeri telah menerima usulan untuk melanjutkan perundingan mengenai isu nuklir Iran,” ujarnya, tanpa menyebutkan negara pengirim pesan secara eksplisit.
Namun laporan media Timur Tengah, termasuk Baghdad Al Youm, menyebut pesan tersebut dikirim Washington melalui Oman sebagai perantara.
Perundingan nuklir sempat terhenti setelah serangan udara yang dilakukan Israel dan AS menghancurkan fasilitas-fasilitas penting Iran. Kini, upaya diplomasi tampaknya kembali diupayakan, meski di tengah suasana ketegangan dan kebanggaan nasional Iran yang tersulut.
Pernyataan Pezeshkian menandai sikap keras Teheran terhadap tekanan Barat. Di satu sisi, Iran membuka peluang dialog, namun di sisi lain menunjukkan bahwa mereka tidak akan mundur dari pengembangan teknologi nuklir.
Pembangunan ulang fasilitas yang “lebih besar” dapat menjadi sinyal bahwa Iran bertekad memperkuat kemandiriannya di bidang energi dan pertahanan strategis. Langkah ini sekaligus menjadi tantangan baru bagi Washington dan sekutunya yang berupaya membatasi kapasitas nuklir Iran melalui diplomasi.
Editor: Anton Suhartono