Tegas! China Nyatakan Tak Akan Segan Gunakan Kekuatan Militer Paksa Taiwan Kembali

BEIJING, iNews.id - China kembali menegaskan ancamannya akan menggunakan kekuatan militer untuk memaksa Taiwan kembali berada di bawah kendalinya. Namun mereka tetap akan melakukan upaya terbaik untuk mencapai reunifikasi damai. 

Pernyataan keras ini disampaikan Kantor Urusan Taiwan, Rabu (10/8/2022).

Baca Juga

PM Israel Netanyahu Akan Kunjungi New York Meski Diancam Ditangkap Zohran Mamdani

“Beijing akan mengerahkan upaya terbaik kami untuk mencapai reunifikasi damai. Tetapi kami tidak akan meninggalkan penggunaan kekuatan. Kami memiliki opsi untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan," kata pernyataan itu.

Mereka juga menegaskan selalu siap merespon dengan menggunakan kekuatan atau cara lain bila ada campur tangan kekuatan eksternal atau aksi radikal oleh kelompok separatis.

Baca Juga

Wah, Taiwan Yakin Latihan Perang China sebagai Persiapan untuk Menyerang

"Tujuan utama kami adalah untuk memastikan prospek reunifikasi damai China dan memajukan proses ini," katanya.  

Pernyataan bernada ancaman tersebut dilatarbelakangi kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan pekan lalu. Namun Taiwan membantah dengan mengatakan jika kunjungan semacam itu rutin dan China menggunakannya hanya sebagai dalih untuk meningkatkan ancamannya.

Baca Juga

Ngeri! China Disebut Siap Invasi Taiwan Pakai Alasan Kunjungan Ketua DPR AS  

Sebagai tanggapan tambahan atas kunjungan Pelosi, China menghentikan dialog tentang isu-isu mulai dari keamanan maritim hingga perubahan iklim dengan AS, kepala militer dan pendukung politik Taiwan.

Sementara itu, AS yang merupakan pendukung utama Taipei, juga telah menunjukkan kesediaannya untuk menghadapi ancaman China. Washington tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan untuk menghormati Beijing. Namun demikian, AS terikat secara hukum untuk memastikan pulau itu dapat mempertahankan diri dan merespons semua ancaman sebagai masalah yang sangat memprihatinkan.

Baca Juga

China Latihan Perang Lagi di Sekitar Taiwan, Fokus pada Peperangan Antikapal Selam

Editor: Umaya Khusniah