Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Israel Sita 1,8 Juta Meter Persegi Lahan Palestina, Warga Hanya Diberi Waktu 14 Hari
Advertisement . Scroll to see content

Tegas! Mantan Kepala Staf IDF Sebut Israel Lakukan Kejahatan Perang di Gaza

Kamis, 24 Juli 2025 - 10:33:00 WIB
Tegas! Mantan Kepala Staf IDF Sebut Israel Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Mantan Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Moshe Yaalon menyebut praktik pengusiran warga Palestina dari Gaza merupakan kejahatan perang. (Foto: Anadolu)
Advertisement . Scroll to see content

TEL AVIV, iNews.id - Mantan Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Moshe Yaalon menyebut praktik pengusiran warga Palestina dari Gaza, pembongkaran rumah, serta membuat warganya kelaparan jelas-jelas sebagai kejahatan perang.

Yaalon menyampaikan pesan tegas itu di media sosial X pada awal pekan ini ditujukan kepada para petinggi badan keamanan Israel, yakni Kepala Staf IDF Eyal Zamir, Direktur Mossad David Barnea, dan wakil kepala badan keamanan dalam negeri Shin Bet.

"Mengevakuasi semua penduduk dari rumah mereka tanpa pandang bulu, secara sistematis menghancurkan rumah-rumah, dan memusatkan mereka di wilayah kecil yang disebut sebagai 'zona kemanusiaan' untuk tujuan deportasi sukarela. Ini adalah serangkaian kejahatan perang menurut hukum internasional," kata Yaalon, seperti dikaporkan kembali Andolu.

Pesan tersebut disampaikan Yaalon sehari setelah militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi lebih luas di Gaza utara dan selatan. Militer Zionis memperingatkan, siapa saja yang menolak evakuasi akan menjadi sasaran tembakan.

Perintah tersebut memicu gelombang pengungsian warga Gaza yang berlanjut hingga semalaman.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, baru-baru ini meluncurkan rencana untuk membangun kamp yang disebutnya "kota kemanusiaan". Zona itu terdiri dari tenda-tenda yang dibangun di Rafah, Gaza selatan.

Rencana tersebut akan merelokasi 600.000 warga Palestina ke sana pada tahap awal, dengan pemeriksaan keamanan yang ketat. Setelah itu mereka akan diarahkan keluar Gaza, mencari negara lain yang akan menampung mereka.

"Membuat penduduk kelaparan demi mencapai pengungsian sukarela adalah kejahatan perang dan kegagalan moral yang bertentangan dengan nilai-nilai kita," kata Yaalon, menegaskan.

Menembak dan membunuh orang tanpa ada situasi yang mengancam nyawa adalah pembunuhan dan kejahatan perang. Pernyatannya itu merujuk pada pembunuhan terhadap warga Palestina yang sedang antre bantuan di titik-titik distribusi di seluruh Gaza.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut