Tepis Tuduhan Trump, Calon Wali Kota Muslim New York: Saya Bukan Komunis!
Ancaman Trump Picu Kontroversi
Ancaman Trump untuk memangkas pendanaan federal ke New York dinilai banyak pihak sebagai tindakan yang berpotensi melanggar prinsip demokrasi. Pengamat menilai, langkah itu menandai penggunaan kekuasaan eksekutif untuk menekan kandidat politik tertentu di tingkat lokal.
“Ini bukan lagi soal Mamdani atau New York, tapi soal apakah presiden boleh mengancam kota karena tidak sejalan secara politik,” ujar salah satu analis politik AS dikutip dari The Hill.
Pemilihan Wali Kota New York kali ini mempertemukan Mamdani dengan dua lawan kuat, mantan Gubernur New York Andrew Cuomo yang maju sebagai calon independen dan politisi Partai Republik Curtis Sliwa.
Dengan sekitar 5 juta pemilih terdaftar, Pilwalkot New York dianggap sebagai salah satu pertarungan politik paling penting di AS tahun ini, bukan hanya karena siapa yang akan memimpin kota terbesar di negara itu, tetapi juga karena menjadi ujian bagi toleransi dan kebebasan politik di tengah retorika tajam dari Gedung Putih.
Jika Mamdani menang, itu akan menandai pertama kalinya seorang Muslim memimpin Kota New York, serta menjadi simbol bahwa demokrasi AS masih mampu bertahan di tengah tekanan politik dan polarisasi ideologi yang makin dalam.
Editor: Anton Suhartono