Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Terungkap, Deplu dan Dephan AS Sembunyikan Data Penting soal Afghanistan ke Publik

Sabtu, 30 Oktober 2021 - 06:50:00 WIB
Terungkap, Deplu dan Dephan AS Sembunyikan Data Penting soal Afghanistan ke Publik
Deplu dan Dephan AS menyembunyikan informasi penting tentang Afghanistan (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Badan pengawas pemerintah Amerika Serikat (AS) menyebut Departemen Luar Negeri (Deplu) dan Departemen Pertahanan (Pentagon) menyembunyikan informasi soal Afghanistan. Padahal informasi soal jatuhnya pemerintahan Afghanistan ke tangan Taliban serta penarikan pasukan AS yang kacau balau pada akhir Agustus lalu perlu diketahui anggota parlemen serta publik.

"Gambaran lengkap tentang apa yang terjadi pada Agustus serta semua tanda peringatan yang bisa memperkirakan hasilnya, hanya akan terungkap jika informasi yang dibatasi oleh Departemen Pertahanan dan Departemen Luar Negeri menjadi tersedia untuk publik," kata Inspektur Jenderal Khusus untuk Rekonstruksi Afghanistan (SIGAR), John Sopko, dikutip dari Reuters, Sabtu (30/10/2021).

Sopko menambahkan, setelah Taliban merebut Kabul, Deplu memintanya menangguhkan akses online ke laporan-laporan tertentu untuk sementara guna memastikan keamanan warga Afghanistan yang berafiliasi dengan AS. Namun Deplu tidak bisa menjelaskan ancaman spesifik yang dimaksud terhadap individu. Oleh karena itu, dia enggan menutup semua akses ke dokumen tersebut.

Beberapa permintaan terkesan aneh, lanjut Sopko, seperti menghapus nama mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dari laporan.

Setelah peninjauan, lembaganya hanya menemukan empat item yang layak untuk diedit dari sekitar 2.400, dan membiarkan sisanya dapat diakses publik.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut