Terungkap! Diam-Diam, Trump Utus Pejabat AS Temui Petinggi Hamas
WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) dilaporkan Donald Trump dilaporkan mengutus pejabatnya untuk bernegosiasi dengan petinggi Hamas yang berkedudukan di Doha, Qatar. Pembicaraan mereka bahkan sudah berlangsung selama beberapa pekan terakhir.
Portal berita AS, Axios, mengutip dua orang sumber yang mengetahui perkembangan negosiasi tersebut, melaporkan Trump mengirim Utusan untuk Urusan Penyanderaan Adam Boehler. Dia ditugaskan untuk membahas pembebasan sandera berkewarganegaraan ganda AS-Israel serta menjajaki kemungkinan untuk mengakhiri perang.
Pemerintah AS belum pernah melakukan pembicaraan langsung dengan Hamas sebelumnya, terutama setelah menetapkannya sebagai organisasi teroris pada 1977. Bernegosiasi langsung dengan Hamas, terlebih tanpa dukungan dari Israel, merupakan pendekatan mengejutkan lainnya dari Trump yang belum pernah dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya.
Pemerintahan Trump juga sedang berkonsultasi dengan Israel mengenai kemungkinan pembicaraan langsung dengan Hamas. Hanya saja, Axios melaporkan, Israel mengetahui bahwa pemerintahan Trump sedang bernegosiasi dengan Hamas, meski dari sumber lain.
Selain membahas pembebasan sandera AS, Boehler juga membicarakan nasib warga Israel lain yang tersisa di Jalur Gaza. Jumlahnya diyakini 59 orang, namun 35 telah tewas, 22 masih hidup, dan 2 lainnya tak diketahui nasibnya.
Di antara para sandera yang tersisa terdapat lima warga AS, termasuk satu orang, Edan Alexander (21), yang diyakini masih hidup.
Sumber tersebut menegaskan, sejauh ini belum ada kesepakatan apa pun yang dicapai dengan Hamas.
Utusan Trump untuk Timur Tengah Steve Witkoff sedianya juga akan berkunkung ke Doha pekan ini untuk bertemu dengan Perdana Menteri Qatar. Dia ingin menegosiasikan gencatan senjata. Namun rencana itu dibatalkan setelah melihat tidak ada kemajuan dari pihak Hamas.
Editor: Anton Suhartono