Terungkap! Motif Penembakan Pendeta di Prancis Bukan Teror, Melainkan Pelampiasan Cemburu
LYON, iNews.id - Fakta baru insiden penembakan pendeta Ortodoks di kota Lyon, Prancis, terungkap. Motif pelaku melakukan penembakan tak ada hubungannya dengan terorisme melainkan pelampiasan rasa cemburu.
Pelaku penembakan yang merupakan warga negara Georgia berusia 40 tahun ditangkap bersama istrinya yang usianya 10 tahun lebih muda pada Jumat pekan kemarin.
Mereka telah menjalani sidang dakwaan di Pengadilan Lyon, Minggu (8/11/2020) malam waktu setempat. Jaksa penuntut, Nicolas Jacquet, membebaskan istri pelaku tanpa dakwaan. Keputusan tersebut diambil setelah perempuan asal Rusia itu tidak terbukti terlibat dalam penembakan di gereja Ortodoks Lyon pada 31 Oktober lalu.
Penembakan itu awalnya menimbulkan kekhawatiran akan aksi teror baru di Prancis terhadap target Kristen setelah terjadi serentetan serangan mematikan dalam beberapa pekan terakhir yang dituduhkan pada kelompok Islam radikal.
Tetapi penyelidikan menunjukkan bahwa motif penyerang di Lyon cukup berbeda. Jaksa penuntut mengatakan, tersangka "ternyata adalah suami dari seorang perempuan yang selingkuh dengan korban".
Pelaku mengatakan dirinya menembak pendeta Ortodoks Yunani itu semata ingin melampiaskan kekesalan serta membalas dendam telah berselingkuh dengan istrinya.
Namun dia mengklaim hanya ingin melukai pendeta, bukan membunuhnya, kata jaksa penuntut dikutip dari AFP, Senin (9/11/2020).
Pendeta Nikolaos Kakavelakis (52) tahun diketahui sudah memiliki istri dan telah mengabdikan dirinya di Gereja Ortodoks Lyon selama satu dekade terakhir.
Dia ditembak dari jarak dekat saat sedang mengunci pintu gereja. Dua tembakan dari pelaku mengenai bagian perut yang menyebabkan korban luka serius.
Penembakan pendeta munculkan kekhawatiran aksi teror