Tiga Ilmuwan Boyong Hadiah Nobel Fisika 2020 terkait Pengungkapan Misteri Black Hole
Sejak awal 1990-an atau puluhan tahun setelah Penrose mempublikasikan teorinya, Genzel dan Ghez memimpin penelitian yang berfokus pada wilayah yang disebut Sagitarius A di pusat Bima Sakti.
Dengan menggunakan teleskop terbesar di dunia, mereka menemukan objek sangat berat dan tak terlihat, sekitar 4 juta kali lebih besar dari bobot Matahari, planet yang menarik bintang-bintang di sekitarnya.
Keduanya secara khusus mengembangkan metode untuk melihat melalui gas awan dan debu antarbintang ke pusat Bima Sakti, menciptakan teknik baru untuk mengimbangi distorsi gambar yang disebabkan oleh atmosfer Bumi. Pada April 2019, astronom mengungkap foto pertama black hole.
Genzel mengatakan, air matanya berlinang begitu mengetahui dirinya mendapatkan Nobel Fisika.
Berbicara dalam konferensi pers dari Max Planck Institute for Extraterrestrial Physics di Garching, Jerman, Genzel mengatakan tidak berharap mendapatkan penghargaan sedini ini.
"Salah satu kualitas yang dibutuhkan seorang peneliti untuk memenangkan Hadiah Nobel adalah umur panjang," tuturnya, dikutip dari AFP, Rabu (7/10/2020).
Ketua Komite Nobel David Haviland mengatakan, black hole masih menimbulkan banyak pertanyaan yang menuntut jawaban dan memotivasi penelitian lebih lanjut.
Sentimen itu bergema saat Ghez ditanya apakah dia mengerti apa yang terjadi di dalam black hole.
"Kami tidak tahu apa yang ada di dalam black hole dan itulah yang membuat benda-benda ini sangat eksotis," kata Ghez.