Tokoh Reformis Iran Masoud Pezeshkian Menang Pilpres, Begini Tanggapan AS
WASHINGTON, iNews.id - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengomentari terpilihnya Masoud Pezeshkian sebagai presiden Iran yang baru berdasarkan hasil pemilu pekan lalu. Meski Pezeshkian berasal dari kelompok reformis, AS menilai tak akan ada perubahan dalam kebijakan negara itu.
Dia akan dilantik sebagai presiden ke-9 Iran setelah unggul dalam Pilpres Iran putaran kedua yang digelar pada Jumat (5/7/2024). Pezeshkian memperoleh 53,7 persen suara, mengalahkan pesaingnya dari kelompok garis keras, Saeel Jalili.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) AS Matthew Miller memperkirakan tak akan ada perubahan mendasar atas kebijakan Iran. Pasalnya, sistem perpolitikan Iran tak menyerahkan tanggung jawan kebijakan dalam dan luar negeri sepenuhnya kepada presiden, melainkan dipegang oleh pemimpin tertinggi atau pemimpin agung yang saat ini dijabat oleh Ayatollah Ali Khamenei.
“Pada akhirnya, bukan Presiden yang berhak menentukan masa depan kebijakan Iran, namun pemimpin tertingginya,” kata Miller, dikutip dari Anadolu, Selasa (9/7/2024).
Meski demikian, dia masih berharap ada terobosan yang diambil Pezeshkian dalam kebijakan luar negeri Iran, terutama soal program nuklir. Hal lain yang disoroti AS adalah seputar pendanaan terhadap kelompok teroris serta aktivitas lain yang mengganggu stabilitas di kawasan.