Tragis, Pendaki Gunung Tewas Diterkam Beruang di Hadapan Teman-temannya

MOSKOW, iNews.id - Seorang pria tewas diterkam beruang saat mendaki gunung di Taman Nasional Yergaki, Krasnoyarsk, Rusia. Tragisnya, kejadian itu disaksikan langsung teman-temannya.

Korban, Yevgeny Starkov (42), sedang mengemasi barang-barang bersama teman-temannya saat tiba-tiba beruang muncul dari jarak sekitar 8 meter.

Baca Juga

Bom Mobil Kembali Meledak di Moskow, Operasi Intelijen Ukraina Sukses Sisir Kelemahan Rusia

Menurut rekan korban, Anton Shelkunov (42), beruang muncul saat mereka bersiap untuk meninggalkan lokasi kemah untuk melanjutkan perjalanan pada pukul 06.00.

“Kami sudah mulai mengemasi ransel. Saya menoleh ke kiri dan melihat seekor beruang menjulurkan kepala, seekor beruang raksasa dengan air liur menetes dari mulutnya. Beruang itu meraung dan berlari ke arah kami," kata Shelkunov, dikutip dari The Sun, Jumat (30/7/2021).

Baca Juga

Beruang Ngamuk Masuk Kota Serang 4 Orang, termasuk Lansia dan Tentara

Beruang tersebut kemudian mengejar mereka namun memilih Starkov dan menerkamnya tanpa ampun. Shelkunov dan dua teman lainnya, Yevgeny Dobrorodny (33) dan Pavel Zhemchugov (32), tak bisa berbuat banyak untuk menolong Starkov. 

“Kami melihat jasad (Starkov) dan ada beruang berdiri di sana. Dia menerkam tubuhnya, mengoyaknya," tutur Shelkunov.

Baca Juga

Tragis! Perempuan Dimangsa Satu Keluarga Beruang saat Jalan-Jalan di Gunung

Mereka kemudian melarikan diri dari tempat kejadian dan berjalan selama 7 jam tanpa sepatu sampai mendapatkan pertolongan.

Direktur taman nasional Igor Gryazin mengatakan, pendakian Gunung Sayan ditutup terkait kejadian ini.

Sementara itu juru bicara Komite Investigasi Rusia Yulia Arbuzova mengatakan, tim masih mencari jasad korban. Lokasi kejadian juga sulit dijangkau ditambah cuaca buruk. Ada pula kemungkinan beruang membawa tubuh korban.

Menurut pengawas satwa liar taman nasional Sergey Gushchin, para pendaki memilih jalur yang bukan semestinya. Namun beruang kemungkinan tertarik dengan makanan yang dibawa para pendaki.

Editor: Anton Suhartono