KIEV, iNews.id – Ukraina akan meningkatkan jumlah tentara sebanyak 100.000 personel dalam tiga tahun ke depan. Rencana itu diungkapkan oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, kepada parlemen negara bekas Uni Soviet itu, Selasa (1/2/2022).
Dalam kesempatan yang sama, Zelenskiy juga mengatakan, ekonomi Ukraina dalam kondisi stabil. Dia pun mendesak anggota parlemen untuk tetap bersatu dan tidak menabur kepanikan tentang ancaman serangan militer Rusia.
Arsitek Perang Irak, Eks Wapres AS Dick Cheney Meninggal Dunia di Usia 84 Tahun
Dia berharap tanggal pelaksanaan perundingan damai dengan Rusia, yang juga diikuti Prancis dan Jerman akan segera disepakati.
Amerika Serikat dan para sekutunya mencurigai Rusia sedang menyiapkan invasi ke Ukraina. Menurut mereka, Moskow menempatkan lebih dari 100.000 tentara di perbatasan Rusia dengan Ukraina, di samping penempatan artileri dan tank dalam jumlah signifikan.
Infografis Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina
Akan tetapi, tuduhan AS itu dibantah Rusia. Kremlin berdalih, keberadaan pasukan militer Rusia di sana hanya untuk melakukan latihan rutin.
Sementara Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar, meminta semua pihak yang terkait dengan konflik Rusia dan Ukraina untuk menahan diri. Dia pun menegaskan pentingnya dialog dengan kedua negara itu.
Rusia Ternyata Juga Kirim Persediaan Darah ke Perbatasan Ukraina, Pertanda Perang Makin Dekat?
Akar mengatakan, negaranya akan terus mematuhi aturan yang ditetapkan oleh Konvensi Montreux tentang perjalanan kapal di selat Laut Hitam. Dia juga memperingatkan, perkembangan belakangan ini dalam ketegangan antara Rusia dan Ukraina yang didukung Barat telah menimbulkan bahaya eskalasi yang tak terkendali.
Jepang Nyatakan Siap Bekerja Sama Erat dengan AS, Jika Rusia Serang Ukraina
“Karena itu, Turki mengimbau semua pihak terkait untuk tetap tenang dan melakukan koordinasi, kerja sama, dan dialog,” kata Akar, seperti dikutip oleh lembaga penyiaran TRT awal pekan ini.
Dia menuturkan, dialog Turki dengan Ukraina dan Rusia terus berlanjut. Dialog itu dilakukan Ankara sambil menjalankan tanggung jawabnya sebagai bagian dari anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku