Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Daftar Pelanggaran Gencatan Senjata Gaza oleh Israel
Advertisement . Scroll to see content

Unicef: 1 Juta Anak Masih Berada di Jalur Gaza, Banyak yang Hilang atau Terkubur Reruntuhan

Rabu, 15 November 2023 - 12:37:00 WIB
Unicef: 1 Juta Anak Masih Berada di Jalur Gaza, Banyak yang Hilang atau Terkubur Reruntuhan
Seorang anak perempuan di Gaza dan beberapa orang lainnya terluka akibat serangan brutal Israel di daerah tempat tinggal mereka, Oktober lalu. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id – Dana Anak-Anak PBB (Unicef) menyebut 1 juta anak masih berada di Jalur Gaza, Palestina. Menurut badan tersebut, banyak dari mereka yang diyakini hilang atau terkubur di bawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan Israel.

“Hari ini saya mengunjungi Jalur Gaza untuk bertemu dengan anak-anak, keluarga mereka, dan para staf Unicef. Apa yang saya lihat dan dengar sungguh menyedihkan,” ungkap Direktur Eksekutif Unicef, Catherine Russell mengatakan, lewat pernyataan di situs webnya, Selasa (14/11/2023).

“Mereka telah berulang kali mengalami pemboman, kehilangan, dan pengungsian. Di dalam Jalur Gaza, tidak ada tempat yang aman bagi 1 juta anak Gaza untuk tinggal,” kata dia. 

Russell menuturkan, lebih dari 4.600 anak dilaporkan terbunuh, dan hampir 9.000 lainnya terluka. “Banyak anak-anak hilang dan diyakini terkubur di bawah reruntuhan bangunan dan rumah yang runtuh, akibat tragis dari penggunaan senjata peledak di daerah padat penduduk,” ujarnya. 

Sementara itu, kata dia, bayi-bayi baru lahir yang memerlukan perawatan khusus telah meninggal di salah satu rumah sakit di Gaza akibat habisnya sumber listrik dan pasokan medis. “Dan kekerasan terus berlanjut dengan dampak yang tidak pandang bulu,” ucapnya. 

Menurut dia, pihak-pihak yang berkonflik di Gaza melakukan pelanggaran serius terhadap anak-anak. Bentuknya pun bervariasi, mulai dari pembunuhan, membuat cacat anak, penculikan, penyerangan terhadap sekolah dan rumah sakit, serta penolakan akses kemanusiaan. Semua pelanggaran itu dikutuk oleh Unicef.

Dia juga mengatakan, lebih dari 100 staf Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) telah terbunuh sejak Oktober lalu. “Banyak orang, termasuk staf kami dan keluarga mereka, kini tinggal di tempat penampungan yang penuh sesak dengan sangat sedikit air, makanan atau sanitasi yang layak,” kata Russell.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut