Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Bakal Berikan Bansos Rp33 Juta ke Setiap Warga AS, Bisa untuk Meringankan Pajak
Advertisement . Scroll to see content

Universitas Harvard Dikecam terkait Tulisan Rasis terhadap Mahasiswa Asia

Senin, 05 April 2021 - 11:18:00 WIB
Universitas Harvard Dikecam terkait Tulisan Rasis terhadap Mahasiswa Asia
Universitas Harvard meminta maaf terkait artikel bernada rasis terhadap mahasiswa Asia (Foto: CNN)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Universitas Harvard menyampaikan permintaan maaf setelah merilis artikel bernada rasis terhadap mashasiswa Asia. Dalam artikel disebutkan, mahasiswa Asia mungkin berharap mereka tidak ingin lagi menjadi orang Asia terkait dengan kekerasan rasisme belakangan ini.

Selain itu, artikel yang dimuat di situs web Konseling dan Kesehatan Mental (CAMHS) tersebut juga menulis, para mahasiswa Asia seharusnya memahami bahwa nenek moyang mereka kemungkinan besar juga mengalami perlakuan serupa atau bahkan lebih buruk.

Pernyataan tersebut mendapat kecaman dari berbagai kalangan. Seorang pengguna Twitter, Matteo Wong, mengatakan artikel itu tidak pantas terpampang di situs web akademis yang menyediakan referensi soal kesehatan mental.

“Tolong beritahu saya siapa yang menulis ‘Anda mungkin berharap bukan orang Asia’ di situs kesehatan mental? Kenapa Anda bisa berpikir tulisan itu akan membantu (kesehatan mental)?" katanya.

Setelah mendapat kritikan dan komentar pedas, Layanan Kesehatan Universitas Harvard (HUHS) mengakui kesalahan artikel tersebut dan menyampaikan permintaan maaf. Kampus mengklarifikasi, tujuan mereka murni untuk mendukung semua mahasiswa yang mengalami masalah mental.

“Kami sangat menyesal beberapa konten yang baru-baru ini dirilis di situs web tidak hanya gagal mewujudkan misi yang kami maksud, tapi juga menyebabkan tekanan lebih banyak di komunitas,” bunyi pernyataan.

Universitas Harvard juga menghapus artikel yang dimaksud. 

Ini bukan pertama kali Harvard terlibat dalam kontroversi rasisme. Pada 2018, dekan penerimaan mahasiswa saat itu, William Fitzsimmons, bersaksi di pengadilan institusi pendidikannya membuat standar penerimaan mahasiswa yang berbeda terkait beberapa faktor, salah satunya ras.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut