Unjuk Rasa Pecah di India Menentang RUU Kewarganegaraan yang Menyudutkan Umat Islam
Mereka menyampaikan keberatan dengan berbagai alasan. Selain soal status kewarganeraan mereka, aturan baru ini memungkinkan para imigran minoritas Budha, Hindu, dan Kristen, dari Bangladesh, Pakistan, dan Afghanistan, datang dan membuat ulah.
Akibat unjuk rasa tersebut, wilayah yang diapit Bangladesh, China, dan Myanmar, itu lumpuh total. Sebagian besar sekolah serta toko juga ditutup.
"Kami sudah menjelaskan, CAB (RUU Amendemen Kewarganegaraan) tidak akan diterima dan kami akan mengintensifkan perlawanan," kata Samujjal Bhattacharyya dari Organisasi Mahasiswa Timur Laut, dikutip dari AFP.
"Assam dan negara-negara bagian di timur laut telah mengalami beban besar dari warga asing ilegal," katanya, melanjutkan.
Majelis Rendah India meloloskan RUU itu lepas tengah malam setelah melalui debat sengit, di mana seorang anggota parlemen muslim berupaya membatalkannya. Dia bahkan membandingkan pemerintah India dengan Nazi.