Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ketika Trump Sebut PM India Modi Pria Tampan Sekaligus Pembunuh
Advertisement . Scroll to see content

Usai Bunuh 20 Tentara India, China Diam-Diam Bangun Pangkalan Militer di Lembah Galwan

Kamis, 25 Juni 2020 - 22:26:00 WIB
Usai Bunuh 20 Tentara India, China Diam-Diam Bangun Pangkalan Militer di Lembah Galwan
Tentara China (ilustrasi). (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

LADAKH, iNews.idChina sepertinya telah mendirikan sejumlah bangunan untuk pangkalan militer baru di wilayah perbatasan dengan India. Bangunan-bangunan itu berada di dekat lokasi bentrokan maut di kawasan di Himalaya Barat, yang menewaskan sedikitnya 20 tentara India, beberapa waktu lalu.

Reuters melansir, keberadaan puluhan bangunan yang ditunjukkan oleh gambar-gambar satelit terbaru itu tampknya bakal meningkatkan kekhawatiran akan gejolak lebih lanjut antara dua negara bertetangga yang memiliki senjata nuklir itu.

Komandan militer India dan Cina pada Senin (22/6/2020) lalu telah sepakat untuk meredakan ketegangan di beberapa lokasi di sepanjang perbatasan yang disengketakan tersebut. Lembah Galwan, tempat terjadinya bentrokan antara tentara India dan China pada 15 Juni lalu, berada dalam bentangan terpencil dari Garis Kontrol Aktual (LAC) sepanjang 3.380 km.

Lembah itu menjadi perbatasan de facto yang didirikan setelah perang antara India dan China pada 1962. Foto-foto satelit yang diambil pada Senin lalu oleh perusahaan teknologi ruang angkasa yang berbasis di AS, Maxar Technologies, menunjukkan gugus bangunan milik Tiongkok yang didirikandi atas area yang luas. Lokasinya berada di bantaran yang ditinggikan yang menghadap ke Sungai Galwan.

China mengklaim seluruh Lembah Galwan sebagai wilayahnya dan menyalahkan pasukan India sebagai pemicu bentrokan karena menyeberangi lembah itu, beberapa waktu lalu. Berdasarkan foto-foto satelit, terungkap bahwa kegiatan terbaru China di lembah itu termasuk membangun sebuah kamp dengan dinding atau barikade.

Seorang pakar data satelit dari Australian Strategic Policy Institute, Nathan Ruser mengatakan, pembangunan itu menunjukkan bahwa ada sedikit tanda de-eskalasi di wilayah yang disengketakan. “Citra satelit dari Lembah Galwan pada 22 Juni menunjukkan bahwa ‘penarikan’ (pasukan dari daerah yang disengketakan) sebenarnya bukan kata yang tepat digunakan oleh Pemerintah (India),” ungkap Ruser dalam sebuah cuitan di Twitter.

Kementerian Luar Negeri China belum memberikan komentar saat dimintai tanggapan oleh Reuters terkait kegiatan pembangunan di wilayah perbatasan itu. Kementerian Pertahanan India juga belum memberikan komentarnya.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut