Masih belum jelas, berapa lama gencatan senjata kali ini akan bertahan. Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich mengatakan, pemerintahnya akan terus mengambil tindakan yang diperlukan demi melayani kepentingan keamanan Negara Israel.
“Kami memberikan pukulan serius terhadap Jihad Islam (tetapi) kami belum menyelesaikan masalah Gaza. Ini adalah masalah yang membutuhkan solusi yang jauh lebih dramatis,” kata Smotrich kepada radio Kan.
Di Gaza, warga memunguti puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan Israel. Serangan zionis baru-baru ini tidak hanya menghancurkan pusat komando Jihad Islam dan infrastruktur militer lainnya, tetapi juga merusak atau menghancurkan puluhan rumah penduduk.
“Ini kamar saya, ada mainan yang biasa saya mainkan dan buku-buku yang biasa saya pelajari. Kini tidak ada yang tersisa,” kata seorang bocah Palestina, Ritaj Abu Abeid (12), saat berdiri di dalam kamar tidurnya yang hancur.
Sementara Maddah al-Amoudi (40), salah satu dari sekitar 3.000 nelayan Gaza tak bisa melaut akibat diblokir Israel, menyambut baik kembalinya kehidupan rakyat yang normal.
"Kami tidak punya pilihan (untuk mencari nafkah) selain laut. Jika ada pekerjaan di laut, kami bisa mendapatkan uang dan makanan untuk anak-anak kami. Dan jika tidak ada laut, kami tidak dapat apa-apa,” tuturnya.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku