Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ariana Grande Terkena Covid-19 hingga Sejumlah Acara Dibatalkan, Begini Kondisinya
Advertisement . Scroll to see content

Vaksinasi Covid Lambat, Pemerintah Ancam Blokir Layanan Telepon Seluler di 2 Provinsi

Kamis, 17 Juni 2021 - 06:40:00 WIB
Vaksinasi Covid Lambat, Pemerintah Ancam Blokir Layanan Telepon Seluler di 2 Provinsi
Ilustrasi kegiatan vaksinasi Covid-19. (Foto SINDOnews)
Advertisement . Scroll to see content

ISLAMABAD, iNews.id – Program vaksinasi Covid di Pakistan berjalan lambat. Kondisi tersebut membuat pihak berwenang di negara itu merasa prihatin, sehingga memutuskan untuk mengambil langkah drastis.

Di antara kebijakan yang bakal ditempuh Pemerintah Pakistan adalah memblokir layanan telepon seluler masyarakat di dua provinsi. Selain itu, pemerintah juga akan menangguhkan gaji beberapa pegawai negeri yang belum divaksinasi.

Pihak berwenang Pakistan menyatakan, langkah-langkah tersebut diperlukan untuk mengatasi rasa skeptis mendalam tentang vaksin Covid-19 yang berkembang di tengah masyarakat. Harapannya, kebijakan itu dapat meningkatkan inokulasi secara lebih luas.

Pakistan sudah lama menghadapi gelombang disinformasi atau hoaks tentang vaksin. Padahal, vaksin-vaksin yang digunakan sebelumnya telah terbukti aman dan efektif, terutama untuk polio. 

Para orang tua di negeri Asia Selatan itu biasanya menolak imunisasi polio untuk anak-anak mereka, dengan anggapan keliru bahwa vaksin tersebut berbahaya dan bagian dari rencana AS untuk mensterilkan (memandulkan) anak-anak mereka. Penolakan itu membuat Pakistan menjadi negara terakhir dengan status endemik virus polio di dunia, bersama dengan Afghanistan.

Kini, hoaks dan teori konspirasi tentang efek samping vaksin corona pun telah menyebar luas di Pakistan. “Saya mendengar bahwa orang-orang, setelah mendapatkan suntikan virus corona, akan meninggal dalam dua tahun,” kata Ehsan Ahmed, seorang sopir truk di Karachi, dikutip New York Times, Rabu (16/6/2021).

“Itulah alasan bahwa di keluarga besar kami yang terdiri atas setidaknya 25 orang, tidak ada satu  pun yang mau divaksinasi,” ucapnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut