Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Bakal Berikan Bansos Rp33 Juta ke Setiap Warga AS, Bisa untuk Meringankan Pajak
Advertisement . Scroll to see content

Venezuela Tuduh CIA Kirim Tentara Bayaran untuk Bunuh Presiden Nicolas Maduro

Senin, 16 September 2024 - 09:51:00 WIB
Venezuela Tuduh CIA Kirim Tentara Bayaran untuk Bunuh Presiden Nicolas Maduro
Otoritas Venezuela menangkap 6 warga asing atas tuduhan merencanakan pembunuhan terhadap Presiden Niclas Maduro (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Otoritas Venezuela menangkap enam warga asing atas tuduhan merencanakan pembunuhan terhadap Presiden Niclas Maduro. Tiga dari enam orang tersebut adalah warga Amerika Serikat (AS) yang disebut otoritas Venezuela sebagai orang suruhan Badan Intelijen Pusat (CIA).

Sementara dua orang lainnya berasal dari Spanyol dan satu lagi dari Republik Ceko.

Menteri Dalam Negeri Venezuela Diosdado Cabello mengatakan para tahanan itu merupakan tentara bayaran di bawah komando CIA yang hendak membunuh Maduro dan pejabat lainnya. Selain itu Cabello menyebut pihaknya telah menyita ratusan senjata api.

Menurut Cabello, para tahanan telah menghubungi tentara bayaran Prancis yang berada di Eropa Timur untuk terlibat dalam operasi menyerang Venezuela.
Otoritas telah menyita lebih dari 400 pucuk senapan.

"CIA memimpin operasi ini dan itu tidak mengejutkan kami," ujarnya.

Pemerintah Venezuela sebelumnya menyatakan, warga Spanyol yang ditahan terkait dengan Pusat Intelijen Nasional (CNI) di Madrid.

Kedua tahanan dari Spanyol, lanjut dia, mengaku telah merekrut sekelompok tentara bayaran lain untuk dibawa ke Venezuela dengan tujuan membunuh Presiden Nicolas Maduro, Wakil Presiden Delcy Rodriguez, dan dirinya.

AS membantah tuduhan Venezuela bahwa CIA berencana membunuh Presiden Maduro dan pejabat tinggi lainnya.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) AS membenarkan seorang anggota militernya ditahan di Venezuela. Namun Deplu belum bisa memastikan identitas dua warga lainnya.

Sementara itu sumber pemerintah Spanyol mengatakan, kedua orang itu bukan anggota badan intelijen CNI.

"Spanyol membantah dan menolak mentah-mentah setiap insinuasi bahwa mereka terlibat dalam operasi destabilisasi politik di Venezuela," kata seorang sumber, dikutip dari AFP, dikutip Senin (16/9/2024).

Pemerintah Ceko belum menanggapi tuduhan tersebut.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut