Virus Korona Mewabah, Warga Jerman Borong Makanan Kaleng
BERLIN, iNews.id - Jerman perlahan mulai dilanda kepanikan berkaitan dengan terus menyebarnya wabah virus korona. Virus korona menjadi topik pembicaraan hampir di mana-mana, di bus, kereta api, dan kantor.
Di supermarket, banyak warga Jerman bersiap-siap akan adanya kemungkinan mereka harus dikarantina di rumah.
Pada awal pekan ini, sejumlah supermarket besar menyatakan tidak melihat adanya kecenderungan pembelian bahan pokok berlebihan oleh masyarakat. Namun ceritanya menjadi berbeda pada Jumat (28/2/2020), demikian ungkap humas jejaring supermarket REWE Group, Kristina Schutz, kepada DW.
"Kita sekarang dapat melihat (adanya) meningkatkan perilaku pembelian, terutama untuk makanan dan bahan-bahan pangan dalam kaleng, kami bereaksi sesuai dengan keadaan ini."
Grup yang berbasis di Koln, Jerman, ini mengoperasikan rantai supermarket Penny, REWE dan Nahkauf di Jerman.
Toko pengecer Lidl juga mengonfirmasi tren pembelian ini. Seorang juru bicara mengatakan: "Di beberapa daerah dan cabang, kami telah melihat adanya meningkatkan penjualan secara signifikan."
Makanan tahan lama, makanan kaleng dan pasta, juga tisu toilet dan disinfektan sangat populer dibeli.
Sekitar 4 tahun lalu, pemerintah federal Jerman membuat daftar makanan yang sangat tahan lama untuk kasus bencana. Daftar ini disusun oleh Kantor Federal untuk Perlindungan Sipil dan Bantuan Bencana yang berpusat di Bonn.
Daftar itu menyarankan agar orang-orang harus memiliki persediaan pangan untuk sekitar 10 hari, tidak lebih.
"Simpan sekitar 14 liter cairan per orang untuk persediaan tiap minggu," tulis daftar tersebut sambil menekankan penyimpanan air mineral dan jus buah juga penting.
Pada prinsipnya, pihak berwenang menyarankan agar tidak berbelanja berlebihan: "Yang terpenting, simpan stok makanan dan minuman yang biasa Anda dan keluarga Anda konsumsi."
Ada juga kiat yang sangat praktis: "Semua stok makanan harus bisa disimpan dalam jangka panjang tanpa adanya fasilitas pendinginan. Perhatikan juga tanggal kedaluwarsa. Makanan kaleng yang baru dibeli disimpan di bagian belakang rak. Habiskan barang pembelian yang lebih lama terlebih dulu."
Namun banyak kritikus di Jerman memperingatkan agar tidak terlalu panik. Bagaimanapun juga, jumlah orang yang terinfeksi virus korona jenis baru di Jerman masih dapat dikelola, sebagaimana ditekankan oleh para ilmuwan dan politisi terkait.
Asosiasi Jurnalis Jerman, DJV, juga percaya bahwa pemberitaan harus seakurat mungkin. Ketua DJV, Frank Uberall, mengatakan, "Apa yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah penjelasan, saran dan arahan."
Editor: Nathania Riris Michico