Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ini Hasil Kunjungan Prabowo ke Pakistan dan Rusia, Apa Saja?
Advertisement . Scroll to see content

Vladimir Putin Beri Sinyal Bakal Tunjuk Calon Penggantinya sebagai Presiden Rusia

Rabu, 30 Juni 2021 - 22:19:00 WIB
Vladimir Putin Beri Sinyal Bakal Tunjuk Calon Penggantinya sebagai Presiden Rusia
Presiden Rusia, Vladimir Putin. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id – Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Rabu (30/6/2021) mengatakan kepada rakyatnya bahwa akan tiba waktunya dia menunjuk calon penggantinya sebagai orang nomor satu di negeri beruang merah itu. Namun, dia menegaskan, walau bagaimanapun, pilihan pada akhirnya akan berada di tangan rakyat Rusia sebagai pemilih.

“Akan tiba saatnya ketika, saya harap, saya dapat mengatakan bahwa orang ini dan itu layak menurut pendapat saya untuk memimpin negara yang luar biasa seperti Rusia, tanah air kita,” kata Putin seperti dikutip Reuters.

Pemimpin Rusia itu berbicara selama sesi tanya jawab di TV pemerintah yang digunakan Kremlin untuk menyampaikan pesan politik. Stasiun televisi itu juga dipakai untuk menunjukkan bahwa sang kepala negara terus berhubungan dan memperhatikan keseharian warga Rusia.

“Sebuah sinyal. Akan ada penggantinya,” ujar analis politik yang pernah bekerja di Kantor Kepresidenan Rusia, Alexei Chesnakov, melalui pesan di aplikasi Telegram.

Putin yang saat ini berusia 68 tahun, telah berkuasa sebagai presiden atau perdana menteri Rusia sejak pengujung abad ke-20. Masa jabatan enam tahunnya saat ini di Kremlin akan berakhir pada 2024.

Rusia mengubah konstitusinya pada tahun lalu atas perintah Putin, yang memungkinkannya mencalonkan diri selama dua periode enam tahun lagi di Kremlin. Amendemen UUD Rusia itu juga membuat Putin berpotensi tetap menjadi kepala negara hingga 2036.

Kremlin saat ini berada pada persimpangan politik yang rumit lantaran hubungannya dengan Barat yang sangat tegang. Sementara itu, ekonomi Rusia yang sangat bergantung pada produksi minyak muncul terpukul akibat pandemi Covid-19. Inflasi di negara itu tinggi, sedangkan nilai tukar rubel lemah. Semua itu menjadi masalah sensitif bagi para pemilih Rusia.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut