Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Shut Down Pemerintah Berakhir Setelah 43 Hari, Ini Janji Trump kepada Warga AS
Advertisement . Scroll to see content

Waduh, Gedung Putih Cium Aroma Joe Biden Bakal Dimakzulkan

Sabtu, 02 September 2023 - 14:05:00 WIB
Waduh, Gedung Putih Cium Aroma Joe Biden Bakal Dimakzulkan
Gedung Putih mencium aroma upaya pemakzulan Presiden Joe Biden oleh politisi Partai Republik di DPR (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Gedung Putih sudah mencium aroma upaya pemakzulan Presiden Joe Biden oleh Partai Republik. Beberapa sumber, termasuk staf, mengatakan kepada NBC, Gedung Putih mengumpulkan puluhan jurnalis dan pakar hukum dalam beberapa bulan terakhir untuk menangkal upaya pemakzulan Biden.

Disebutkan, Gedung Putih membahas berbagai strategi kontra-pemakzulan dengan tim tersebut sejak beberapa bulan lalu atau setelah anggota DPR Partai Republik berusaha menyelidiki keterlibatan Biden dalam bisnis putranya, Hunter, di luar negeri.

Seorang staf Gedung Putih mengatakan, pembahasan itu bertujuan untuk menampilkan ke publik bahwa penyelidikan pemakzulan Biden tak disertai bukti serta menunjukkan kecenderungan bahwa Republik ingin membuat kekacauan.

Tim tersebut juga dibentuk untuk mencegah penyelidikan pemakzulan sampai mencampuri urusan internal Gedung Putih. Dengan demikian pejabat pemerintah bisa tetap berkonsentrasi pada tugas mereka tanpa terjebak dengan hal-hal kecil selama penyelidikan berlangsung.

“Tidak pernah dalam sejarah modern, pemakzulan didasarkan tanpa bukti apa pun,” kata ajudan tersebut, kepada NBC.

Para staf Gedung Putih yang terlibat dalam tim kontra-pemakzulan bahkan rela mengorbankan waktu liburan musim panas untuk meneliti poin-poin pembicaraan legislator Partai Republik serta membentuk tim untuk memberi tanggapan guna melawan berbagai isu. 

Mereka melakukan polling dan mempelajari iklan politik untuk menyebarkan pesan bahwa Biden dan Partai Demokrat tetap solid.

Penyelidikan Partai Republik awalnya berfokus pada dugaan pelanggaran Hunter, yakni menjual pengaruhnya sebagai orang dekat ring 1, dugaan korupsi, penggunaan narkoba, penyalahgunaan senjata api, dan prostitusi.

Sementara itu salah satu isu yang bisa memicu pemakzulan adalah sejauh mana Joe Biden terlibat dalam kesepakatan bisnis putranya di beberapa negara seperti Ukraina dan China. Saat itu Joe Bidan masih menjabat wakil presiden AS di bawah Barack Obama. 

Biden selalu membantah dirinya mengetahui apalagi berpartisipasi dalam aktivitas bisnis putranya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut