Waduh, Pejabat Uni Eropa Jadi Sasaran Mata-Mata Perangkat Buatan Israel
Sementara itu para peneliti keamanan siber mengatakan, pengguna iPhone menjadi target pengintaian antara Februari dan September 2021 menggunakan ForcedEntry, perangkat lunak canggih yang digunakan perusahaan siber Israel NSO Group untuk membantu intelijen asing mengawasi targetnya dari jarak jauh serta mengendalikan iPhone tanpa diketahui.
Vendor spyware Israel lebih kecil, QuaDream, juga menjual alat yang hampir sama kepada klien pemerintahan asing.
NSO menyatakan tidak bertanggung jawab atas upaya peretasan tersebut. Mereka juga membantah alat yang digunakan buatan mereka. Perusahaan juga mendukung penyelidikan soal aktivitas mata-mata dan menyerukan dibuatnya aturan global di industri spyware.
Perusahaan tersebut menghadapi sejumlah tuntutan hukum dan baru-baru ini masuk daftar hitam oleh Amerika Serikat atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia.
Editor: Anton Suhartono