Waduh! Serangan Udara Israel Nyaris Hantam Istana Kepresidenan Suriah
TEL AVIV, iNews.id - Militer Israel melancarkan serangan ke lokasi dekat dengan Istana Kepresiden Suriah di Damaskus, Kamis (1/5/2025) malam waktu setempat. Serangan itu dilancarkan setelah Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengancam akan ikut campur jika pemerintah Suriah tak melindungi etnis minoritas Druze.
"Malam ini (Kamis) Israel menyerang dekat istana presiden di Damaskus. Ini adalah sinyal jelas bagi rezim Suriah. Kami tidak akan mengizinkan pengerahan pasukan di selatan Damaskus atau ancaman apa pun terhadap komunitas Druze," bunyi pernyataan bersama Kantor Perdana Menteri Netanyahu dan Israel Katz, seperti dilaporkan Ynet, Jumat (2/5/2025).
Israel telah menyerang posisi militer Suriah ratusan kali dengan dalih untuk menghancurkan sisa-sisa peninggalan rezim Bashar Al Assad. Namun serangan kali ini benar-benar menargetkan lokasi dekat area istana di Ibu Kota Damaskus.
Pemimpin spiritual Druze Suriah Sheikh Hikmat Al Hijri menuduh pemerintahan saat ini melakukan kampanye genosida terhadap komunitasnya setelah bentrokan yang menewaskan 102 orang.
Dia pada Kamis kemarin menyerukan komunitas internasional untuk ikut campur menjaga perdamaian dan mencegah berlanjutnya kejahatan tersebut.
Sementara itu Menteri Luar Negeri (Menlu) Suriah Asaad Al Shaibani menyerukan persatuan nasional sebagai fondasi kokoh untuk mencapai stabilitas atau kebangkitan negara yang sudah puluhan tahun menderita akibat kediktatoran rezim Assad.
Dia juga menentang keras campur tangan asing untuk menangani isu Druze.
“Setiap seruan untuk intervensi eksternal, dengan dalih atau slogan apa pun, hanya mengarah pada kemerosotan dan perpecahan lebih lanjut,” kata Shaibani, di media sosial X.
Israel pada 30 April lalu juga menyerang posisi di dekat Damaskus serta mengirim pasukan ke zona penyangga demiliterisasi yang memisahkan pasukan Israel dan Suriah di Dataran Tinggi Golan.
Editor: Anton Suhartono