Wajahnya Ditampar, Presiden Macron: Saya Tidak Takut
Wali kota setempat Xavier Angeli mengatakan kepada radio Franceinfo, Macron sempat meminta petugas keamanan untuk membiarkan pelaku pergi. Namun berdasarkan keterangan sumber kepolisian kepada Reuters, dua orang ditangkap namun identitas mereka disembunyikan. Motif pasti dari insiden tersebut juga masih misterius.
Namun setidaknya motif kejadian ini bisa ditebak dari teriakan pelaku. Fiametta Venner, pengamat politik yang mempelajari ekstremisme di Prancis mengatakan kepada stasiun televisi BFMTV, sebutan pelaku saat menampar Macron telah digunakan dalam beberapa tahun terakhir oleh kaum royalis dan kalangan sayap kanan.
Macron berkunjung ke wilayah Drome untuk bertemu para pemilik restoran dan mahasiswa untuk membahas kehidupan normal pascapandemi Covid-19. Namun kunjungan ini juga ditafsirkan bermuatan politik karena tahun depan Prancis akan menggelar pemilihan presiden.
Editor: Anton Suhartono