Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jepang Keluarkan Peringatan Megaquake Advisory, Amankah untuk Wisata?
Advertisement . Scroll to see content

Wakil Menhan Jepang Sebut Taiwan Negara, China: Sangat Jahat dan Berbahaya!

Selasa, 29 Juni 2021 - 16:23:00 WIB
Wakil Menhan Jepang Sebut Taiwan Negara, China: Sangat Jahat dan Berbahaya!
Wang Wenbin (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

BEIJING, iNews.id - China marah terkait pernyataan Wakil Menteri Pertahanan Jepang Yasuhide Nakayama yang menyebut Taiwan sebagai negara. China mengklaim Taiwan masih bagian dari kedaulatan wilayahnya.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China menyatakan, penyebutan Taiwan sebagai 'negara' merupakan kesalahan dan pelanggaran serius.

"Kami menyesalkan pernyataan yang keliru oleh pejabat senior pemerintah Jepang dan kami telah mengirim perwakilan serius," kata Juru Bicara Kemlu China, Wang Wenbin, dikutip dari Reuters, Selasa (29/6/2021).

"Ini sangat jahat, berbahaya, dan tidak bertanggung jawab. Politikus ini juga secara terbuka menyebut Taiwan sebagai negara yang merupakan pelanggaran serius terhadap pernyataan bersama China-Jepang," kata Wang, melanjutkan.

Dia mendesak pemerintah Jepang memberikan klarifikasi dan serta pernyataan seperti itu tidak terulang kembali.

Berbicara kepada lembaga think tank Hudson Institute pada Senin (28/6/2021), Nakayama memperingatkan soal meningkatnya ancaman China dan Rusia. 

Nakayama juga mempertanyakan apakah keputusan banyak negara, termasuk Jepang dan Amerika Serikat, untuk mengikuti kebijakan 'satu China' yakni pengakuan Beijing atas Taipei sejak 1970-an akan bertahan melawan waktu.

Negara-negara demokrasi, lanjut dia, harus melindungi satu sama lain serta menegaskan Taiwan sebagai garis merah.

"Jadi kita harus melindungi Taiwan sebagai negara demokratis," tuturnya, dalam acara online tersebut.

Dia melanjutkan, Jepang dan Taiwan dekat secara geografis. Jika sesuatu terjadi pada Taiwan maka akan memengaruhi Prefektur Okinawa, tempat pasukan AS bermarkas.

Di samping itu ancaman yang ditimbulkan China di luar angkasa, termasuk teknologi rudal, juga patut diperhitungkan.

Di bawah kepemimpinan Xi Jinping, China sangat agresif dalam pemikiran dan kemauan dan itu harus diimbangi oleh kekuatan demokrasi.

"Jadi bangun. Kita harus bangun," katanya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut