Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gempa M7,6 Guncang Jepang Picu Tsunami 70 Cm, 23 Orang Luka
Advertisement . Scroll to see content

Warga Jepang Kisahkan Kedahsyatan Gempa M7,6: Tak Bisa Berdiri!

Selasa, 09 Desember 2025 - 07:13:00 WIB
Warga Jepang Kisahkan Kedahsyatan Gempa M7,6: Tak Bisa Berdiri!
Warga Jepang mengisahkan guncangan kuat gempa bumi M7,6 yang membuat mereka tak bisa berdiri (USGS)
Advertisement . Scroll to see content

TOKYO, iNews.id - Guncangan hebat gempa  bumi bermagnitudo 7,6 yang mengguncang Jepang pada Senin (8/12/2025) tengah malam menyisakan cerita menegangkan dari para warga yang merasakan langsung. Banyak dari mereka menggambarkan getaran horizontal yang begitu kuat hingga membuat tubuh tak bisa berdiri tegak.

Gempa yang terjadi pada pukul 23.15 waktu setempat itu berpusat sekitar 80 kilometer di lepas pantai Prefektur Aomori, pada kedalaman 54 kilometer. 

Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengeluarkan peringatan tsunami setinggi hingga 3 meter, memicu kepanikan dan gelombang evakuasi besar-besaran lebih dari 90.000 warga. Peringatan tsunami diturunkan menjadi peringatan dini 3 jam setelah gampa utama. JMA lalu mencabut peringatan tsunami pada Selasa (9/12/2025) pukul 06.20 waktu setempat.

Tidak Bisa Berdiri

Di Hokkaido, seorang jurnalis stasiun televisi NHK yang sedang bertugas menggambarkan detik-detik guncangan terjadi. Menurut kesaksiannya, gempa berlangsung sekitar 30 detik dengan guncangan horizontal sangat kuat.

“Itu sangat dahsyat… saya bahkan tidak bisa berdiri,” ujarnya, dalam siaran langsung yang kemudian menjadi viral di media sosial, dikutip Selasa (9/12/2025).

Pengalaman serupa juga dirasakan warga di Kota Hachinohe, Prefektur Aomori. Banyak dari mereka berlarian keluar rumah sambil berpegangan pada tembok atau tiang karena kaki sulit menopang tubuh akibat guncangan yang intens.

Menurut pihak berwenang, gerakan tanah berperiode panjang terekam selama gempa bumi pada Senin. Gerakan tersebut merupakan gelombang seismik lambat beramplitudo besar dengan frekuensi 2 detik atau lebih yang terjadi selama gempa bumi besar.

Guncangan ini memiliki dampak signifikan pada gedung-gedung tinggi.

Gerakan berperiode panjang yang kuat, diklasifikasikan sebagai level 3, tertinggi kedua dari skala 4 level, teramati di Rokkasho, Prefektur Aomori. Gelombang level 3 tersebut cukup kuat untuk menyulitkan orang-orang di gedung tinggi untuk berdiri.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut