Warga Ukraina Kelaparan akibat Perang, Terpaksa Makan Anjing Liar dan Minum Air Radiator
 
                 
                Sementara 400.000 penduduk terpaksa kedinginan di tempat penampungan. Sedangkan yang lain dibiarkan mati-matian berburu bahan makanan padahal bahan peledak meledak di sekitar mereka.
Dmytro yang melarikan diri dari kota itu, mengaku mengunjungi pasar sentral yang menjadi sasaran serangan artileri mematikan. Dia memunguti sayuran yang berserakan di antara puing-puing bangunan.
“Semuanya terbakar, ada mayat di mana-mana, dan saya hanya berjalan, mengambil kubis di sini, wortel di sana, mengetahui itu berarti keluarga saya akan hidup satu atau dua hari lagi,” kata pengusaha itu.
Anjing-anjing liar bahkan kini juga terpaksa makan sisa-sisa korban yang tergeletak tak bernyawa di jalan.
Seorang warga, Osichenko mengatakan, orang-orang harus mengalirkan air dari radiator, mencairkan salju, dan mencari taman untuk menemukan aliran air tawar.
“Tapi antrean akan terbentuk di sana dan itu adalah target sempurna untuk rudal Rusia,” katanya.
Air sungai yang ada di Ukraina kini tak dapat dikonsumsi warga. Pasalnya, air itu telah terkontaminasi mayat-mayat.
Seorang jurnalis Ukraina, Anna Romanenko berharap untuk kembali setelah pasukan Putin meninggalkan Mariupol.
"Saya akan kembali setelah Rusia pergi. Di situlah semua leluhur saya dimakamkan. Saya tidak bisa bahagia di tempat lain,” katanya.
Editor: Umaya Khusniah