WHO: Kematian di Gaza akibat Kelaparan Mencapai Puncaknya
GAZA, iNews.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan krisis kelaparan di Jalur Gaza mencapai titik paling mematikan pada Juli 2025, dengan lonjakan kematian yang mencengangkan.
Dalam laporan terbaru, WHO mengungkap 63 dari total 74 kematian akibat malnutrisi di Gaza sepanjang tahun ini terjadi hanya pada Juli. Sebanyak 24 di antara korban adalah balita, 1 anak berusia di atas 5 tahun, serta 38 orang dewasa.
Angka itu menyoroti situasi kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza akibat blokade total Israel yang berlangsung sejak 2 Maret 2025. Dengan akses bantuan kemanusiaan yang tertutup dan fasilitas medis yang kewalahan, ribuan warga Gaza kini berada dalam kondisi kelaparan akut dan nyaris tanpa harapan.
Krisis Seharusnya Bisa Dicegah
WHO menegaskan malnutrisi di Gaza kini berada dalam “lintasan berbahaya” dan menyebut kematian yang terus meningkat sebagai tragedi yang bisa dicegah.
“Pemblokiran yang disengaja dan penundaan bantuan pangan, kesehatan, serta kemanusiaan dalam skala besar telah merenggut banyak nyawa,” bunyi pernyataan WHO, dikutip Senin (28/7/2025).
Sebagian besar korban meninggal saat tiba di rumah sakit atau tak lama setelahnya, dengan kondisi tubuh menunjukkan tanda-tanda malnutrisi ekstrem.
5.000 Balita Lebih Dirawat dalam 2 Pekan
Selama dua pekan pertama Juli, lebih dari 5.000 anak balita dirawat di berbagai fasilitas kesehatan di Gaza akibat kekurangan gizi.
WHO mencatat bahwa 18 persen dari mereka mengalami malnutrisi akut berat, bentuk paling mematikan dari kelaparan.
Tak hanya anak-anak, ibu hamil dan menyusui juga mengalami dampak serius. Data terbaru dari Nutrition Cluster menunjukkan, lebih dari 40 persen ibu hamil dan menyusui mengalami malnutrisi berat, dan banyak di antaranya telah melewati titik kritis.
Malnutrisi Akut Ancam 10 Persen Populasi Gaza
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan malnutrisi akut kini memengaruhi lebih dari 10 persen populasi Gaza.
Dia juga menyoroti kondisi ibu hamil dan menyusui, lebih dari 20 persen dari mereka yang diperiksa menderita malnutrisi parah akibat kelangkaan pangan dan layanan kesehatan.
“Krisis kelaparan ini memburuk karena penghentian total pasokan bantuan dan pembatasan akses,” ujar Tedros.
133 Warga Gaza Meninggal akibat Kelaparan
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza sebelumnya melaporkan 133 warga Gaza telah meninggal akibat kelaparan sejak Oktober 2023. Dari jumlah tersebut, 87 merupakan anak-anak. Korban terus bertambah tiap pekan seiring terus berlanjutnya blokade.
Blokade Israel atas Gaza telah berlangsung selama 18 tahun, namun sejak Maret 2025, Israel menutup seluruh penyeberangan dan memblokir semua bantuan kemanusiaan, termasuk makanan, obat-obatan, dan air bersih.
Krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza kini memasuki fase paling gelap. Ribuan anak menghadapi kelaparan, rumah sakit penuh sesak dengan korban malnutrisi, dan bantuan kemanusiaan dilarang masuk.
WHO memperingatkan tanpa tindakan cepat dan terkoordinasi untuk membuka jalur bantuan, jumlah kematian akan terus meningkat secara drastis.
Editor: Anton Suhartono