Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gejala Infeksi Virus H5N5 yang Gegerkan Dunia, Tidak Fokus Salah Satunya
Advertisement . Scroll to see content

WHO Kewalahan Respons Keadaan Darurat yang Makin Banyak, dari Penyakit hingga Bencana

Selasa, 23 Mei 2023 - 18:14:00 WIB
WHO Kewalahan Respons Keadaan Darurat yang Makin Banyak, dari Penyakit hingga Bencana
WHO kewalahan merespons semakin banyaknya keadaan darurat penyakit maupun bencana di seluruh dunia (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JENEWA, iNews.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengaku kewalahan merespons banyaknya kejadian darurat belakangan ini, dari wabah penyakit hingga bencana. Tahun ini semakin banyak keadaan darurat penyakit yang dilaporkan di seluruh dunia.

Selain Covid-19 yang masih berlangsung dan penyakit lainnya, ada pula bencana alam seperti dampak gempa bumi dan badai atau angin topan.

Ketua komite peninjauan tanggap darurat WHO Walid Ammar mengatakan, kondisi ini membuat kesenjangan pendanaan dan staf yang semakin melebar. Pasalnya tuntutan tugas juga semakin tinggi.

"Program-program kewalahan karena permintaan meningkat dengan semakin banyak dan kompleksnya keadaan darurat," katanya, dalam sidang tahunan Majelis Kesehatan Dunia di Jenewa, Swiss, Selasa (23/5/2023), seperti dikutip dari Reuters.

Laporan komite tanggap darurat WHO mengungkap, sepanjang Maret saja, badan PBB itu merespons 53 keadaan darurat tingkat tinggi. Selain Covid-19, ada pula wabah kolera dan Marburg di Guinea Khatulistiwa dan Tanzania. 

Bukan hanya penyakit, WHO juga masih menangani keadaan darurat kemanusiaan seperti gempa bumi di Turki dan Suriah serta banjir di Pakistan.

Laporan komite juga mengungkap, perubahan iklim meningkatkan bencana, seperti banjir dan angin topan, yang semuanya juga memberikan dampak kepada kesehatan para korban.

Masalahnya, anggaran inti program darurat WHO untuk 2022-2023 hanya terpenuhi sekitar 53 persen.

WHO dan negara-negara anggota sedang berupaya mereformasi upaya dalam menanggapi keadaan darurat kesehatan serta menopang pendanaan. Dalam sidang pada Senin kemarin, negara-negara anggota WHO menyetujui anggaran baru, termasuk menaikkan iuran wajib tahunan sebesar 20 persen.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut