WHO Sebut Virus Korona Masih Epidemi belum Pandemi, Ini Perbedaannya

JENEWA, iNews.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan wabah virus korona baru yang telah menyebar dari China ke sekitar 25 negara belum masuk kategori 'pandemi'.

Kepala Divisi Kesiapsiagaan Bahaya Infeksi Global WHO Sylvie Briand mengatakan, virus korona masih epidemi.

Tak Miliki Sistem Pertahanan Canggih, Inggris Target Empuk Rudal Hipersonik Rusia

"Saat ini kita tidak berada dalam pandemi. Kita berada di fase epidemi dengan banyak titik konsentrasi," kata Briand, dikutip dari AFP, Selasa (4/2/2020).

Briand menambahkan, saat penyebaran di pusat epidemi Hubei berlangsung masif, kasus-kasus yang terjadi di luar provinsi, terutama limpahan dengan kasus penularan antarwarga lokal berlangsung sporadis.

WHO Gandeng Google dan Platform Media Sosial Tangkal Kabar Hoaks Virus Korona

Pada saat yang sama, pihak berwenang China mengambil langkah dramatis untuk menghentikan penularan yakni dengan membatasi perjalanan transportasi maupun tindakan ekstrem yakni dengan mengisolasi kota dan mendata warga yang berpergian ke daerah-daerah dengan kasus virus korona besar.

Beberapa negara yang sudah melaporkan kasus virus korona juga mengambil langkah-langkah untuk mencegah penyebaran virus.

WHO Nyatakan Darurat Global Virus Korona, Apa Artinya?

"Kami berharap, berdasarkan langkah-langkah yang dilakukan di Hubei serta di tempat-tempat lain yang mengalami limpahan, kami dapat menghentikan penularan dan menyingkirkan virus ini," katanya.

Berdasarkan keterangan WHO, pandemi merupakan epidemi penyakit yang menyebar di wilayah luas, benua, bahkan di seluruh dunia.

Pandemi terjadi jika telah memenuhi tiga syarat, yakni:

1. Munculnya penyakit baru di kalangan warga
2. Menginfeksi manusia, menyebabkan penyakit berbahaya
3. Penyakit dapat menyebar dengan mudah dan berkelanjutan di antara manusia

Sementara epidemi merupakan penyakit yang timbul sebagai kasus baru di suatu populasi tertentu dan dalam suatu periode waktu tertentu. Epidemi juga merupakan wabah penyakit yang penyebarannya berlangsung lebih cepat dari prediksi.

Sejauh ini 427 orang meninggal akibat virus korona di seluruh dunia, hanya dua yang berada di luar China daratan yakni masing-masing di Filipina dan Hong Kong. Selain itu, 20.400 orang di China positif terjangkit dan lebih dari 190 lainnya berada di luar Negeri Tirai Bambu.

Penderita virus korona terbanyak berada di Singapura, Jepang, dan Thailand. Umumnya pasien virus korona di negara-negara itu baru berpergian ke Wuhan, meskipun dalam perkembangannya ditemukan kasus penularan antarwarga lokal.

Editor: Anton Suhartono