Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Identitas 3 Astronaut China yang Terdampar di Luar Angkasa Terungkap!
Advertisement . Scroll to see content

WHO Tantang AS Serahkan Bukti Virus Corona Berasal dari Lab China

Selasa, 05 Mei 2020 - 08:52:00 WIB
WHO Tantang AS Serahkan Bukti Virus Corona Berasal dari Lab China
Laboratorium Institut Virologi Wuhan, China. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

JENEWA, iNews.id – Elite politik Amerika Serikat (AS) di Gedung Putih sampai sekarang masih meyakini bahwa virus corona (Covid-19) berasal dari laboratorium di Wuhan, China. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, Washington tidak memberikan bukti apa pun untuk mendukung klaim spekulatif itu.

“Kami belum menerima data atau bukti spesifik dari Pemerintah Amerika Serikat yang berkaitan dengan asal-usul virus itu. Jadi, dari sudut pandang kami, klaim AS ini tetap spekulatif,” ujar Direktur Kedaruratan WHO, Michael Ryan, dalam pengarahan singkatnya, Senin (4/5/2020), seperti dikutip AFP.

Para ilmuwan meyakini virus pembunuh itu pada awalnya menular dari hewan ke manusia, di China akhir tahun lalu. Virus itu diduga berasal dari Pasar di Kota Wuhan yang menjual hewan-hewan liar dan eksotik seperti kelelawar dan trenggiling untuk diambil dagingnya.

Namun Presiden AS Donald Trump mengklaim memiliki bukti bahwa itu dimulai di laboratorium Wuhan. Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, pada akhir pekan lalu juga menyatakan bahwa ada bukti besar yang dia miliki untuk mendukung klaim Trump itu. Namun, China menolak keras tuduhan itu.

“Sebagai organisasi yang berbasis pada bukti, kami akan sangat bersedia menerima informasi apa pun yang dimaksudkan sebagai tempat asal muasal virus,” kata Ryan.

Dia menegaskan, jika AS bersedia memberikan bukti atas tuduhan mereka kec China, itu akan menjadi bagian yang sangat penting dari informasi kesehatan masyarakat untuk pengendalian di masa depan.

“Jika data dan bukti itu tersedia, Pemerintah Amerika Serikat tinggal memutuskan apakah dan kapan ia dapat dibagikan. Akan tetapi, sulit bagi WHO untuk beroperasi dalam kekosongan informasi dalam hal itu,” ucapnya.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut