WHO Tegaskan Hipotesis Lain soal Asal Usul Covid-19 Masih Terbuka
JENEWA, iNews.id - Orgsanisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan semua hipotesis mengenai asal usul Covid-19 masih terbuka, tidak ditentukan oleh hasil penelitian yang dilakukan tim internasional di Wuhan, China.
Pernyataan itu disampaikan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus setelah Amerika Serikat menyatakan akan mengecek data dari misi internasional yang dipimpin WHO tersebut.
Sebelumnya tim WHO mengenyampingkan spekulasi virus corona yang memicu pandemi global itu lolos dari laboratorium Institut Virologi Wuhan. Ini berbeda dengan temuan intelijen, termasuk dari AS.
Pemerintahan Donald Trump curiga virus bocor dari lab, namun dibantah keras oleh China.
"Beberapa pertanyaan disampaikan, apakah beberapa hipotesis dibuang. Setelah berbicara dengan beberapa anggota tim, saya ingin memastikan, semua hipotesis tetap terbuka dan memerlukan analisis dan studi lebih lanjut," kata Tedros, dikutip dari Reuters, Sabtu (13/2/2021).
Namun dia menegaskan, beberapa upaya untuk mengungkap asal usul virus corona baru berada di luar kendali misi WHO.
"Kami selalu mengatakan, misi ini tidak akan menemukan semua jawaban, tapi menambahkan informasi penting yang membawa kita semakin dekat untuk memahami asal usul Covid-19," ujarnya.
Dia menambahkan, laporan dari temuan misi akan dirilis paling cepat pekan depan, disusul dengan laporan akhir dalam beberapa pekan mendatang.
Sementara itu kepala misi tim internasional Peter Ben Embarek mengatakan, ilmuwan dari laboratorium Institut Virologi Wuhan menegaskan tak memiliki sampel virus corona baru. Namun mereka mengakui telah mempelajari virus corona baru sebelum wabah.
“Biasanya peneliti laboratorium yang bekerja dan menemukan virus baru akan langsung memublikasikan temuannya. Itu praktik yang umum dilakukan di seluruh dunia, terutama jika mengenai virus baru yang menarik,” ujarnya.
Misi tersebut menghasilkan hipotesis utama, virus berasal dari kelelawar meski ada beberapa skenario lain mengenai bagaimana penularannya ke manusia, salah satunya lebih dulu menginfeksi hewan lain.
Editor: Anton Suhartono