Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ariana Grande Terkena Covid-19 hingga Sejumlah Acara Dibatalkan, Begini Kondisinya
Advertisement . Scroll to see content

Wilayah Ini Telanjur Lockdown Gara-Gara Karyawan Pizza Bohong, Polisi Buka Penyelidikan

Sabtu, 21 November 2020 - 14:47:00 WIB
Wilayah Ini Telanjur Lockdown Gara-Gara Karyawan Pizza Bohong, Polisi Buka Penyelidikan
Negara bagian di Australia telanjur di-lockdown Covid-19 gara-gara karyawan restoran pizza bohong (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

CANBERRA, iNews.id - Negara Bagian di Australia telanjur dilockdown terkait informasi bohong soal warga yang terinfeksi virus corona.

Otoritas Australia Selatan menyelidiki kebohongan yang memicu lockdown Covid-19 di negara bagian tersebut.

Terkait kabar ini, Gubernur Australia Selatan Steven Marshall akan mempercepat lockdown yang berakhir pada Sabtu (21/11/2020) malam, 3 hari lebih cepat dari rencana awal.

Keputusan ini diambil setelah salah satu kasus terkonfirmasi Covid-19 berbohong kepada petugas pelacak kontak. Pria itu mengatakan dia tertular Covid-19 setelah membeli pizza di sebuah restoran.

Pihak berwenang awalnya mengira pria itu terpapar secara singkat yang berarti jenis virus yang menginfeksinya sangat menular.

Namun Marshall mengatakan, pria tersebut ternyata bekerja di restoran pizza, bukan pembeli.

Petugas pelacak menyadari ada kesalahan dengan meyakini kasus itu sebagai klaster virus corona yang bisa menyebar cepat. Namun setelah diketahui, dia pekerja toko yang bertugas secara shift, sehingga potensi penularan jauh berkurang.

Komisioner Kepolisian Australia Selatan Grant Stevens mengatakan, satuan tugas yang terdiri dari 20 detektif senior akan menyelidiki apakah ada aturan yang dilanggar dalam kasus ini.

"Andai orang ini bersikap lebih terbuka, kami tidak akan menerapkan lockdown selama 6 hari," ujarnya, dikutip dari Xinhua, Sabtu (21/11/2020).

Australia Selatan pada Sabtu pagi melaporkan penambahan satu kasus baru dalam 24 jam terakhir. Kasus baru itu melibatkan kontak dekat dengan klaster Parafield, wilayah pinggiran Adelaide, ibu kota negara bagian.

Marshall mengatakan, meskipun satu kekhawatiran teratasi, bukan berarti wilayahnya bisa bebas.

"Kami belum benar-benar keluar dari masalah. Kami masih berusaha mengatasi satu klaster sangat berbahaya. Meski melonggarkan pembatasan, kami masih sangat khawatir dengan klaster ini dan masih ada banyak orang yang perlu diidentifikasi dan ditempatkan dalam karantina," tuturnya.

Dengan dicabutnya karantina, mulai Minggu dini hari, sejumlah hotel dan restoran di Australia Selatan akan dibuka kembali dengan kapasitas maksimum 100 orang. Acara pernikahan juga diizinkan lagi dengan maksimum 150 orang. Upacara pemakaman juga diperbolehkan dengan 50 orang.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut