Wukuf di Arafah, Jemaah Haji Harus Lawan Suhu Panas 43 Derajat Celsius
Lebih dari 10.000 penyakit yang berhubungan dengan panas tercatat tahun lalu. Sebanyak 10 persen di antaranya adalah serangan panas, kata seorang pejabat Saudi kepada AFP minggu ini.
Ibadah haji menjadi salah satu ritual keagamaan dengan melibatkan jumlah peserta terbesar di dunia. Kini, pelaksanaan ibadah itu semakin terpengaruh oleh perubahan iklim. Sebuah penelitian di Saudi menunjukkan bahwa suhu di kawasan itu meningkat 0,4 derajat Celsius setiap dekade.
Kendati demikian, semangat Mohammed Farouk tidak surut oleh teriknya matahari musim panas di kerajaan Teluk itu. “(Haji ini) sangat penting bagi saya sebagai seorang Muslim”, tutur jemaah Pakistan berusia 60 tahun itu.
Sebelumnya, jemaah bermalam di Mina, sebuah lembah berjarak beberapa km di luar Makkah. Banyak dari mereka yang berdesakan di dalam tenda ber-AC, berbaring berdekatan di atas kasur sempit.
Selepas wukuf di Arafah, jemaah akan menuju ke Muzdalifah. Di sana mereka akan mengumpulkan kerikil untuk melaksanakan ritual simbolis, yaitu melontar jumrah di Mina pada Minggu (16/6/2024) besok.
Haji tahun ini berlangsung di bawah bayang-bayang perang di Gaza. Setelah delapan bulan pertempuran, lebih dari 37.000 warga sipil Palestina gugur akibat serangan brutal Israel di wilayah itu. Tragedi ini menjadi luka mendalam bagi banyak orang di dunia Islam.
Editor: Ahmad Islamy Jamil