AJI Jakarta dan LBH Pers Kecam Kekerasan Wartawan saat Liput Dapur MBG di Jaktim
JAKARTA, iNews.id - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers mengecam keras aksi kekerasan yang dialami dua wartawan saat meliput di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Pasar Rebo, Jakarta Timur (Jaktim), Selasa (30/9/2025). Liputan dilakukan usai beredar informasi puluhan siswa SD diduga keracunan imbas menyantap MBG.
Petugas SPPG Gedong 02 diduga mencekik dan menghalang-halangi kerja jurnalistik wartawan Wartakota berinisial M dan MNC berinisial RH sekitar pukul 12.00 WIB.
"Mendesak Polsek Pasar Rebo segera menangkap dan memproses hukum pelaku kekerasan yang dialami korban. Jangan ada impunitas bagi oknum kepolisian yang terlibat," ujar Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, Irsyan Hasyim, Rabu (1/10/2025).
Dia mengingatkan semua pihak, termasuk aparat kepolisian dan perusahaan, bahwa kerja-kerja jurnalis dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Segala bentuk kekerasan terhadap jurnalis adalah pelanggaran hukum dan demokrasi.
Dia juga mengajak solidaritas publik dan organisasi masyarakat sipil bersama mengawal kasus ini agar tidak berhenti di tengah jalan.
"Apalagi, kasus ini terjadi terjadi ketika jurnalis sedang meliput program MBG yang belakangan sedang bermasalah sekaligus menyebabkan keracunan massal," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif LBH Pers Mustafa Layong menambahkan kekerasan terhadap jurnalis bukan hanya serangan terhadap individu. Dia menegaskan serangan terhadap pers merupakan ancaman bagi pelaksanaan hak publik untuk mengetahui dan mengevaluasi program pemerintah.
"Negara tidak boleh membiarkan peristiwa seperti ini berulang. Praktik impunitas hanya akan memperburuk iklim kebebasan pers di Indonesia. Oleh karena itu, kepolisian harus segera bertindak cepat, transparan, dan adil dalam penanganan kasus ini," katanya.
Sebelumnya, dua wartawan mengalami perlakuan tidak menyenangkan saat hendak meliput kegiatan di SPPG Gedong 2, Jakarta Timur, yang menyediakan layanan MBG.
Wartawan Wartakota, M dan jurnalis MNC, RH semula datang ke lokasi untuk mencari informasi terkait kasus keracunan yang dialami puluhan siswa SD.
“Awalnya saya itu datangi SPPG yang menyediakan MBG yang diduga ada siswa SDN 01 Gedong Jaktim keracunan. Pas saya sampai si bapak penjaga (sudah tua) nyuruh masuk dikira saya tulang cuci ompreng,” kata M kepada wartawan di Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Ketika kondisi mulai memanas, M memilih keluar ruangan dan mencoba merekam peristiwa tersebut sebagai bukti. Namun, saat hendak pergi, seorang pria tak dikenal yang memakai peci hitam tiba-tiba emosi hingga hampir melakukan pemukulan.
“Saya nunggu di luar. Enggak lama saya lihat ada mobil SPPG Gedong 2 datang, saya ambil video dan si bapak tua itu ngelarang. Saya bilang, ini di luar area publik enggak bisa larang-larang,” kata M.
Kemudian ketika situasi semakin panas, salah satu pegawai SPPG memberikan penjelasan penyedia MBG yang diduga menyebabkan keracunan siswa berada di pinggir jalan dekat samping air biru.
“Pas sudah dijelasin, saya mau pergi ke SPPG Gedong 1 tapi tiba-tiba bapak yang tadi (peci hitam) sudah kepalkan tangannya mau pukul saya, terus tiba-tiba malah cekik saya dan rekan saya,” jelas M.
Kapolsek Pasar Rebo, AKP I Wayan Wijaya, membenarkan kejadian itu. Dia menyampaikan korban telah datang ke polsek untuk membuat laporan resmi.
"Sudah diantar untuk visum. Laporan kita tindak lanjuti," kata dia.
Editor: Rizky Agustian