Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Anies Sebut Bencana Sumatra Layak Jadi Bencana Nasional: Belum Terlambat
Advertisement . Scroll to see content

Alasan Anies Tak Mau Namai Pulau Reklamasi dengan Nama Pahlawan

Rabu, 28 November 2018 - 18:51:00 WIB
Alasan Anies Tak Mau Namai Pulau Reklamasi dengan Nama Pahlawan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: iNews.id/Wildan Catra Mulia)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi usulan politikus Partai Nasdem Bestari Barus yang meminta agar pulau-pulau reklamasi di Teluk Jakarta dinamai dengan nama-nama pahlawan. Menurut Anies, pemberian nama pahlawan kepada pulau-pulau buatan itu sama saja artinya dengan membicarakan masa lalu, bukan masa depan.

Anies pada Senin (26/11/2018) lalu mengeluarkan Keputusan Gubernur (Kepgub) DKI Jakarta Nomor 1744 Tahun 2018 tentang Penamaan Kawasan Pantai Kita, Kawasan Pantai Maju, dan Kawasan Pantai Bersama Kota Administarasi Jakarta Utara. Dengan keluarnya kepgub tersebut, pulau-pulau reklamasi yang telah dibuat oleh pengembang Agung Sedayu dan Agung Podomoro kini pun berganti nama.

Pulau C (dibuat oleh Agung Sedayu melalui anak perusahaannya, PT Kapuk Naga Indah/KNI) kini dinamai Kawasan Pantai Kita. Selanjutnya, Pulau D (juga dibuat oleh PT KNI) kini berubah nama menjadi Kawasan Pantai Maju. Sementara, Pulau G (dibuat oleh Agung Podomoro melalui anak perusahaannya, PT Muara Wisesa Samudra) kini dinamai Kawasan Pantai Bersama.

“Namanya sudah pas nama itu, nama masa depan. Kita enggak berbicara masa lalu dan tidak melakukan glorifikasi (pemuliaan nama) pada siapa pun. Tidak ada figur yang diglorifikasikan,” kata Anies di Jakarta, Rabu (27/11/2018).

Anies menjelaskan, jika kawasan tersebut diberikan nama figur-figur tertentu di Jakarta, masyarakat tentu akan berasumsi kepada tokoh tersebut. “Begitu kita menyebut satu figur, nanti akan ada yang bertanggapan macam-macam sama figur itu. Tapi kalau ini, pulau kita, Pantai Kita, Pantai Maju, dan kita ingin bersama kok,” ujarnya.

Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan (mendikbud) itu menuturkan, konsep yang diberikan kepada kawasan reklamasi tersebut adalah konsep masa depan yang dihasilkan dari proses pemikiran yang panjang. “Jadi narasinya bukan tentang masa lalu. Jadi Pak Bestari hiduplah di masa depan, jangan hidup di masa lalu saja gitu,” ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD DKI Jakarta, Bestari Barus, menyayangkan keputusan Anies memberi nama tiga pulau reklamasi di Teluk Jakarta dengan Kawasan Pantai Kita, Pantai Maju, dan Pantai Bersama. Menurut dia, keputusan itu tidak berdasarkan sejarah dan tidak memliki arti yang lebih baik. Bestari pun lantas menyarankan agar “pulau-pulau palsu” itu dinamai dengan nama-nama pahlawan Jakarta.

“Saya kira nama itu, saran saya, sebelum itu dibakukan, carilah nama pahlawan-pahlawan DKI, atau yang berbau Jakarta gitu ya, itu akan lebih bagus. Saya kira itu,” kata Bestari di Jakarta, kemarin.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyegel ribuan bangunan yang berdiri di atas lahan Pulau D hasil reklamasi di Teluk Jakarta pada 7 Juni 2018. Penyegelan dilakukan lantaran bangunan-bangunan itu menyalahi aturan perizinan. (Foto: iNews.id/Wildan Catra)

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut