Batan Ambil Sampel Pohon Terpapar Zat Radioaktif di Perumahan Batan Indah
Adapun mekanisme analisis terhadap sampel pepohonan ini hampir sama perlakuannya dengan analisis terhadap tanah hasil coring, yang membedakan yaitu cara penyiapan sampelnya. Pada prinsipnya sampel diukur dengan perangkat spektrometer gamma untuk mengetahui kandungan Cs-137.
Untara menargetkan hasil analisis terhadap sampel dapat diketahui tiga hari ke depan. "Kita butuh waktu untuk mendapatkan hasil dari analisis sampel yang ada. Kira-kira tiga hari ke depan hasilnya sudah ada dan dapat dilakukan tindakan selanjutnya," tuturnya.
Kepala Biro Hukum, Humas dan Kerja Sama Heru Umbara mengatakan, hasil analisis terhadap sampel pepohonan akan dijadikan rujukan untuk mengambil langkah selanjutnya. Apabila pepohonan tersebut dinyatakan terkontaminasi maka akan dilakukan penebangan dan mengirimkannya ke tempat penyimpanan limbah radioaktif di Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR).
Heru memaparkan, setelah dilakukan pengerukan sedalam 40 sentimeter (cm), mengalami penurunan yang significant. "Setelah pengerukan tanah dan dilakukan pengukuran, menunjukkan hasil yang menggembirakan di mana hasil pengukuran untuk 1 meter di atas permukaan menunjukkan angka 0,7 hingga 1,1 mikrosievert/jam," ujarnya.
Melihat perkembangan yang baik ini, Heru berharap kegiatan clean up akan segera selesai dan lahan yang semula terpapar zat radioaktif kembali normal.
Editor: Djibril Muhammad