Blok G Dirobohkan, Lahan Haji Lulung Jadi Opsi Pasar Darurat
JAKARTA,iNews.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menyulap bangunan Blok G pasar Tanah Abang sebagai pusat perdagangan berkonsep modern. Saat ini, pemprov tengah mencari lahan untuk pasar sementara bagi pedagang ketika pasar Blok G dirobohkan.
Pemprov DKI berencana memanfaatkan lahan milik Wakil DPRD DKI Abraham Lunggana atau Haji Lulung yang berada di kawasan Tanah Abang. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku akan menerapkan sistem sewa untuk menggunakan lahan tersebut.
“Saya belum bicara, tetapi sistemnnya yang terbukalah dan berkeadilan. Kalau pakai lahan beliau (Haji Lulung) salah satu opsi, kita cari yang terbaik,” kata Sandi di Balai Kota Jakarta, Rabu (3/1/2018).
Wagub mengaku sudah dimintai bantuan oleh PD Pasar Jaya untuk segera menemukan lahan sebagai pasar darurat atau tempat penampungan sementara pedagang Blok G di Tanah Abang. Sejauh ini, kata Sandi, ada tiga lahan yang sudah dibidik pemprov.
Tetapi satu lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) kemungkinan sulit untuk digunakan lantaran akan dibangun sendiri oleh PT KAI. Karena itu tinggal dua pilihan, yakni lahan di dekat pasar Tasik Tanah Abang seluas 3.000 meter persegi atau lahan milik Haji Lulung.
“Kami lebih mencoba dua opsi dan kami masih mencari opsi lain. Permasalahannya opsi tersebut harus mengintegrasikan mobilitas dari pengguna kereta api maupun transportasi umum,” ujar Sandi.
Setelah mendapat lahan untuk pasar darurat, Sandi ingin pembangunan Blok G Tanah Abang segera direalisasikan. Dia menargetkan dalam waktu dua tahun sudah dapat diisi pedagang.
“Tetapi harus ada lahan dulu baru kita robohkan, karena yang sekarang Blok G akan mengeluh juga. Perkiraan dua tahun selesai,” kata dia.
Direktur PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan, bangunan Blok G Tanah Abang rencananya akan terintegrasi dengan Blok A, B, dan F. “Kita rencanakan akan demolish (runtuhkan) bangunan dengan bangunan baru. Kita sudah kaji konstruksi dan bangunan Blok G harus dirobohkan,” kata Arief.
Menurut dia, saat ini, ada 2.200 kios di Blok G tetapi hanya 900 pedagang yang menempati kios. Arief mengatakan, PD Pasar Jaya sudah menyiapkan lokasi sementara bagi pedagang Blok G berjualan saat dilakukan pembongkaran, yakni memanfaatkan lahan seluas 3.000 meter persegi di dekat pasar Tasik Tanah Abang.
“Kita meminta developer masih ada masa sampai tahun 2022. Karena sepi, kasihan developernya, jadi kita gerak semua untuk kemudian kita bangun,” ucap dia.
Editor: Khoiril Tri Hatnanto