Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Reformasi Polri: Organisasi Sipil Beri Catatan soal Rekrutmen hingga Pengawasan
Advertisement . Scroll to see content

Buronan FBI yang Ditangkap Polisi Residivis Kasus Pelecehan Anak di AS

Selasa, 16 Juni 2020 - 18:03:00 WIB
Buronan FBI yang Ditangkap Polisi Residivis Kasus Pelecehan Anak di AS
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus saat rilis penangkapan buronan FBI yang tersangkut kasus persetubuhan anak di bawah umur di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/6/2020). (Foto: iNews.id/Irfan Ma'ruf)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Buronan Federal Bureau of Investigation (FBI), Russ Albert Medlin (RAM), ditangkap tim dari Polda Metro Jaya usai menyetubuhi 3 anak di bawah umur. Berdasarkan penelusuran, RAM merupakan residivis kasus pelecehan anak di Amerika Serikat (AS).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, RAM sudah didakwa 2 kali pada 2006 dan 2008. Pengadilan Distrik Negara Bagian Nevada, AS telah menjatuhkan hukuman 2 tahun penjara.

"Melakukan pelecehan seksual dengan korban anak berusia 14 tahun dan menyimpan material video dan gambar dengan obyek anak sebagai korban seksual," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/6/2020).

Yusri menyebutkan, RAM diduga pedofil karena selalu mencari korban di bawah umur. "Jadi ada kemungkinan yang bersangkutan merupakan pedofil. Dugaan sementara yang bersangkutan pedofil," katanya.

Saat ini, menurut Yusri, baru ada 3 korban RAM, yang 2 di antaranya anak di bawah umur. Ketiganya yaitu SS, LF, dan TR yang dibayar Rp2 juta.

"Pendalaman ke yang bersangkutan memang betul sering keluar masuk anak-anak wanita di bawah umur dengan dibayar Rp2 juta per satu orang sekali main," ujar Yusri.

RAM ditangkap di kediamannya Jalan Brawijaya VIII, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Minggu, 15 Juni 2020. Penangkapan dilakukan karena terduga pelaku telah menyetubuhi 3 anak di bawah umur.

"Berdasarkan informasi dari masyarakat bahwa di tempat tinggal tersangka sering terlihat tamu (anak perempuan) yang keluar masuk rumah tersebut dengan ciri-ciri fisik berbadan mungil dan pendek yang diperkirakan masih remaja (belum dewasa)," kata Yusri.

RAM diamankan jajaran Subdit IV Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya yang dipimpin AKBP Dhany Aryanda dan Kompol Rovan Richard Mahenu. RAM diketahui buronan Interpol berdasarkan Notice-Interpol dengan control number A-10017/11-2016, tanggal 4 November 2016 tentang informasi pencarian buronan Interpol United States yang diterbitkan pada 10 Desember 2019 dan tercatat tersangka RAM.

"Berdasarkan pencarian data buron tersebut, RAM melakukan penipuan investor sekitar 722 juta Dolar AS atau sekitar Rp10,8 triliun dengan menggunakan modus penipuan investasi saham membuat, mengoperasikan dan mempromosikan investasi dengan metode cryptocurrency skema ponzi," tuturnya.

Tersangka RAM disangkakan Pasal 76 D jo Pasal 81 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp5 miliar.

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut